tag:blogger.com,1999:blog-58842361499466543372024-03-14T14:21:13.158+07:00Travel, Business and Petroleum EngineeringTravel is my passion, Business is my identity and Petroleum Engineering is my pride. I decide this Blog to record the beauty of this life, in my point of view. Stay humble and make changes! Add some colors and give 'em some fun!Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.comBlogger41125tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-66687601886150382712020-05-22T22:21:00.001+07:002020-05-22T22:25:38.741+07:00catatan ayat<div>2 Petrus 1:3 (TB) Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.</div><div><br></div><div><div>2 Petrus 1:3 (TSI2) Dengan kuasa-Nya sendiri, Allah sudah memberikan kepada kita segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menjalani hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya. Semua berkat rohani itu diberikan kepada kita karena kita benar-benar mengenal Allah— yang sudah memanggil kita sesuai dengan kemuliaan dan kebaikan-Nya.</div></div><div><br></div><div><b>Apa yang dianugrahkan?</b></div><div>Semua yg dibutuhkan untuk hidup saleh</div><div><br></div><div><b>Bagaimana kita memperolehnya?</b></div><div>Dari sisi Tuhan, itu dianugerahkan dengan karena kuasa ilahi. Dari sisi manusia, dengan mengenal lebih dalam akan Tuhan.</div><div><br></div><div><b>Siapa kah Dia?</b></div><div>Dia adalah yang berkuasa dan telah memanggil kita.</div><div><br></div><div><b>Kesimpulan</b></div><div>Untuk hidup saleh, bukan dengan cara berbuat apa yg baik menurut manusia. Dibutuhkan kuasa dari Tuhan, jadi bukan hanya dari manusia. Sedangkan dari sisi manusia, kita perlu kenal lebih dalam sifat-sifat / apa yang diinginkan oleh Tuhan, sehingga kita menjadi lebih saleh.</div><div><br></div><div><br></div><div><div>2 Petrus 1:4 (TB) Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. </div></div><div><br></div><div><div>2 Petrus 1:4 (TSI2) Dan juga melalui kuasa kemuliaan dan kebaikan-Nya itu, Dia sudah menjanjikan banyak hal kepada kita— dengan janji-janji yang berharga dan sangat besar. Karena melalui janji-janji Allah itu kita menerima Roh Allah sendiri dan menjadi bersatu dengan Dia. Dengan begitu kita tidak terikat lagi dengan segala macam dosa yang disebabkan oleh keinginan-keinginan kita yang jahat. Dosa itu sedang menguasai dunia ini seperti penyakit menular yang mematikan.</div></div><div><br></div><div><b>Janji apa yang dibahas?</b></div><div>Janji yang besar (?)</div><div><br></div><div><b>Kenapa janji ini menjadi penting?</b></div><div>Janji ini membuat kita memiliki bagian dalam kodrat ilahi dan melepaskan dari nafsu dunia yang mematikan.</div><div><br></div><div><b>Bagaimana Tuhan memberikan janji besar tersebut?</b></div><div>Janji tersebut diberikan melalui kuasanya yang Ilahi<br></div><div><br></div><div><b>Kesimpulan</b></div><div>Untuk terlepas dari ikatan dunia, dimulai dari kuasa Tuhan dan panggilan Tuhan, sehingga kita menjadi bagian dalam Nya.</div><div><br></div><div><div>2 Petrus 1:5-7 (TB) Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,</div><div>dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, </div><div>dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.</div></div><div><br></div><div><div>2 Petrus 1:5-7 (TSI2) Oleh karena segala pemberian dan janji Allah kepada kita itu, janganlah kita sekedar percaya akan hal-hal yang dijanjikan kepada kita, tetapi marilah kita masing-masing sungguh-sungguh berusaha untuk menjalankan apa yang kita percaya itu. Caranya adalah— pertama, hidup dengan baik. Kedua, tambahkanlah pengetahuanmu tentang hidup yang bijaksana.</div><div>Ketiga, belajarlah bagaimana cara menguasai diri. Keempat, belajarlah bagaimana cara bertahan dalam kesusahan. Kelima, berusahalah semakin hidup sesuai kemauan Allah.</div><div>Keenam, belajarlah bagaimana cara mengasihi saudara-saudari seiman. Dan ketujuh, hendaklah kita nyatakan kasih kita kepada semua orang melalui perbuatan.</div></div><div><br></div><div><b>Apakah karena kesalehan berasal dari Tuhan, kita tidak perlu ngapa-ngapain?</b></div><div><u>Justru</u> karena kita semakin kenal Tuhan dan semakin terlepas dari dunia, kita harus berusaha untuk menambah atribut-atribut yang baik bagi kita sendiri.</div><div><br></div><div><b>Bagaimana kita menambah atribut-atribut Kebaikan?</b></div><div>Jadi awalnya iman kepada Kristus ditambahkan dengan kebaikan, dalam bahasa inggris virtue. Apa bedanya dengan kasih kepada sesama/orang lain? </div><div><b>Virtue</b> (<i>Latin: virtus, Ancient Greek: ἀρετή "arete") is moral excellence. A <b>virtue</b> is a trait or quality that is deemed to be morally good and thus is valued as a foundation of principle and good moral being. Personal <b>virtues</b> are characteristics valued as promoting collective and individual greatness.</i> </div><div>Jadi awalnya adalah nilai moral yang baik. </div><div><br></div><div>Contoh nilai moral yang baik adalah Honesty, courage, compassion, generosity, fidelity, integrity, fairness, self-control, dll</div><div><br></div><div>Nilai moral yang baik adalah kebiasaan. </div><div><i> a person can improve his or her character by practicing self-discipline, while a good character can be corrupted by repeated self-indulgence. </i><br></div><div><br></div><div>Jadi, nilai moral/kebaikan adalah nilai yang dipegang sesuai yang dipercaya baik, dan <u>secara konsisten </u>dilakukan meskipun lebih sulit dilakukan ataupun punya kesempatan untuk tidak melakukannya. Contoh: kejujuran saat ulangan membutuhkan kerja keras daripada menyontek meskipun tidak ada yang jaga.</div><div><br></div><div><b>Bagaimana kita menambah atribut-atribut Pengetahuan?</b><br></div><div><br></div><div>Pengetahuan diperoleh dari membaca/mencari tahu. Dibutuhkan pengetahuan akan Tuhan, pengetahuan tentang apa yang berkenan, apa yang baik untik semakin kenal dengan Tuhan/menjalani hidup seperti yang diharapkan Tuhan. Pada saat kondisi tertentu, kita harus menjawab pertanyaan "what Would Jesus Do (WWJD)" dan ini membutuhkan pengetahuan supaya tidak menerka-nerka.</div><div><br></div><div><b>Bagaimana kita menambah atribut-atribut Pengendalian diri (temperance)?</b><br></div><div><b><br></b></div><div>Temperance memiliki arti yang cukup rumit.</div><div><p><i>Temperance is commonly thought of as simple moderation. However, the Bible concept is much deeper. Temperanceis the ability to moderate, or control, appetites, emotions, and attitudes. It is the capacity to resist sin. Furthermore, it is the ability to turn down opportunities for the excess of good things.</i></p></div><div>Temperance/pengendalian diri bukan hanya menahan diri dari hal-hal yang berlebihan.itu artinya punya kontrol atas sikap yang dimiliki supaya sesuai dengan nilai-nilai Kristus. Jadi, juga dengan nilai moral dan pengetahuan, pengendalian diri berarti menahan diri dari melakukan hal-hal yang tidak perlu ataupun <i>delay </i>gratifikasi secara instan. Mungkin contohnya dalam hal menabung/memberi, memecahkan masalah dengan kepala dingin, dll.</div><div><br></div><div><b>Bagaimana kita menambah atribut-atribut sabar (patience)?</b><br></div><div>Berbeda dengan temperance, patience/kesabaran mungkin lebih ke pengampunan dan mungkin "ikhlas" dalam menghadapi hal yang tidak ssuai dengan harapan. Perbedaan kesabaran dan pengendalian diri bisa lebih jelas ketika melihat lawan katanya. Pengendalian diri/temperance memiliki lawan kata "<u>rakus</u>" sedangkan kesabaran memiliki lawan kata "murka". Meskipun berbeda, namun sebenarnya mirip, karena murka mungkin juga diartikan sebagai amarah yang berlebihan. Sehingga, pengendalian diri dan kesabaran adalah dua sikap <i>moderation </i>dalam sikap-perilaku kita maupun emosi kita.</div><div><br></div>Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-20314650385635426702020-05-16T22:01:00.001+07:002020-05-16T22:30:01.479+07:00Bisnis Usaha yang menguntungkan ditengah pandemik 2020<div>(Isu bisnis terkini akan diceritakan sesederhana mungkin dan bisa menjadi bacaan sebelum tidur. Penjelasan padat dan singkat bisa langsung dibaca pada bagian kesimpulan) Selamat membaca</div><div><br></div><div>Namaku Pierre, seorang anak muda yang baru selesai sekolah. Waktu sekolah, aku menekuni bidang kayu bakar. Kayu bakar? Iya, aku sangat ahli dalam memilih kayu bakar yang paling bagus digunakan untuk tungku perapian. Banyak orang yang kaya raya membutuhkan kayu bakar terbaik untuk berbagai villa mewahnya. Mereka senang membuat pesta di villa yang mereka miliki, sehingga hanya kayu bakar kualitas terbaik yang bisa membuat ruangan menjadi hangat dalam waktu lama serta tidak membuat ruangan pesta menjadi bau asap. Meskipun sangat sulit didapatkan, tetapi aku sangat terampil dalam melakukannya.</div><div><br></div><div>Karena aku masih muda, aku juga ingin bekerja, seperti kakak-kakak yang sudah lulus terlebih dahulu waktu aku sekolah, lalu mendapatkan uang supaya bisa beli bermacam-macam barang. Aku sangat semangat untuk mencari kerja, karena aku sudah belajar cukup keras supaya bisa lulus sekolah. Aku teringat waktu aku wisuda, aku melihat keluargaku sangat bahagia. Aku berharap bisa terus melihat kebahagiaan mereka. Aku juga berharap bisa berbagi kebahagiaan dengan mereka dengan hasil usaha dari pekerjaanku nanti.<br></div><div><br></div><div>Namun, ternyata keadaannya tidak terlalu menyenangkan. Sangat sulit untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bidangku. Aku terus berusaha dan mencoba, tetapi memang bidang usaha yang aku tekuni sedang sedikit peminatnya. Padahal, dulu waktu aku sekolah, katanya bidangku ini sangat banyak yang mencari, serta memiliki kesempatan pergi ke berbagai tempat dengan petualangan yang seru untuk mencari kayu bakar kualitas terbaik.</div><div><br></div><div>Aku pun mencari tau, kenapa ya kondisinya berubah? Ternyata, setelah aku pelajari lagi, ternyata semua bidang pekerjaan ada musimnya. Aku membandingkannya sama dengan berbagai makanan kesukaan aku.</div><div><br></div><div>Pada musim panas yang terik, rasanya nikmat sekali meminum es cendol yang berjalan keliling di depan rumah. Tapi, pada musim hujan yang dingin, paling nikmat makan mie rebus telur dengan beberapa buah cabai yang menghangatkan badan. Itu berarti, orang-orang yang membutuhkan es cendol pada musim hujan tidak akan terlalu banyak, sehingga akan sulit menemukan pedagang cendol meskpun aku sangat menyukainya. Begitu juga dengan kayu bakar, pada saat musim panas seperti sekarang ini, tidak banyak yang membutuhkan kayu bakar, sehingga keahlianku tidak terlalu dibutuhkan banyak orang.</div><div><br></div><div>Memasuki tahun 2020, ternyata diluar sana muncul penyakit yang mengerikan. Aku pun takut dan sedih. Banyak orang tidak berani keluar rumah, sehingga tidak banyak hal yang bisa dijual di luar rumah. Namun begitu, sama seperti waktu aku lulus dahulu, ternyata ini pun juga musim yang baru, seperti musim-musim yang lain. Yang harus aku lakukan adalah mencari tahu apa yang tetap dicari orang pada saat mereka tidak boleh keluar rumah.</div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div>Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-40668666521776032232020-05-15T14:33:00.001+07:002020-05-15T14:33:43.133+07:00Membunuh dengan Ketidakpedulian Akibat Percaya KonspirasiPada saat penulisan artikel ini, sudah beberapa bulan keadaan menjadi tidak nyaman bagi semua orang. <div><br></div><div>Pada akhirnya, banyak orang sudah mulai mencoba-coba untuk beraktivitas seperti dahulu di tempat umum, meskipun yang dilakukan cukup tidak penting.</div><div><br></div><div>Cukup manusiawi jika hal ini terjadi sewajarnya, namun banyak orang mulai melakukan hal-hal yang dilarang dengan teori-teori yang belum terbukti benar.</div><div><br></div><div>Pada postingan kali ini, saya akan membahas dari sisi "sok mikir", tentang dampak yang mungkin dapat terjadi jika hal ini dibiarkan. Secara ringkas, perilaku yang semena-mena tersebut bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat yang bandel dan terkena dampak langsung, tetapi juga kesehatan masyarakat pada umumnya.</div><div><br></div><div>Kenapa? Buat kamu yabg sekarang sehat-sehat saja dan belum ada ke rumah sakit, mari saya ceritakan dari sedikit pengalaman saya. </div><div><br></div><div>Meskipun kalian merasa biasa saja, tetapi para dokter sebagai orang yang menangani langsung melihat secara nyata dampak dari wabah ini, baik kepada dirinya sendiri, temannya, maupun pasien yang mereka tangani. Keadaan ini membuat fasilitas kesehatan berada pada tingkat kewaspadaan yang tinggi. Apakah ini baik bagi banyak orang? Sayangnya tidak. Meskipun seseorang mengalami sakit yang bukan merupakan gejala khas, kamu tetap tidak akan memperoleh penanganan sebaik sebelumnya. Lama kunjungan dibatasi, kamu mungkin tidak akan diperiksa karena gejalanya biasa saja, yang berarti pasien pada kondisi yang sangat tidak nyaman baru cukup layak untuk mendapatkan penanganan dengan APD yang lengkap. Apakah ini salah petugas kesehatan? Jelas tidak, karena mereka juga memiliki keterbatasan APD. Bahkan kampanye tunda ke rumah sakit jika sakit tidak parah merupakan akibat yang sangat menyedihkan bagi masyarakat pada umunya. Tapi apa yang dilakukan oleh beberapa orang/banyak orang? Dengan teori-teori yang belum tentu benar, mereka memperpanjang masa waspada ini, sehingga tidak ada alasan bagi petugas kesehatan untuk menurunkan tingkat prosedur keselamatan dirinya. Kondisi ini berbahaya bagi masyarakat lain yang memiliki penyakit lain dan harus menderita karena penanganan virus Covid yang tidak kunjung selesai. Saya sendiri telah kehilangan seorang keluarga yang tidak dapat menjalani prosedur operasi seperti biasanya karena rumah sakit yang memiliki fasilitas operasi tersebut fokus pada penanganan covid. Standar kesehatan pun menjadi turun dari sisi masyarakat yang ogah ke rumah sakit sebagai tempat yang rawan.</div>Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-72257541414700403332020-05-11T12:51:00.001+07:002020-05-14T16:09:30.755+07:00Desentralisasi Ekonomi Pasca Pandemik Covid <div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Selamat datang di blog sok mikir 1:</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ide desentralisasi ekonomi.</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai orang yg biasa saja, dan tidak berpengaruh banyak, paling enak memang berkhayal.. jadi postingan blog ini ya khayalan siang bolong saya yang bukan siapa-siapa, kalau menginspirasi ya bagus, kalau terlalu muluk, ya namanya juga khayalan, ngarep apa sih? Jadi mari saya paparkan khayalan saya tentang ekonomi di masa depan...</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<b></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-9TX9bnGAYuo/Xrjnz6sqTmI/AAAAAAAACXw/hzAqBUOThCUKc7k1aoHe3iJ9IqwNryrngCLcBGAsYHQ/s1600/1589176263857878-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="320" src="https://lh3.googleusercontent.com/-9TX9bnGAYuo/Xrjnz6sqTmI/AAAAAAAACXw/hzAqBUOThCUKc7k1aoHe3iJ9IqwNryrngCLcBGAsYHQ/s320/1589176263857878-0.png" width="256" />
</a>
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: 700;"><br /></span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>APA YANG DIBUTUHKAN MASYARAKAT?</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Semua akan balik lagi kepada kebutuhan. Jadi, pertanyaannya sekarang adalah, apa yang dibutuhkan masyarakat? Misalnya, apakah setelah kejadian ini, masyarakat butuh untuk wisata? sebagian besar iya, tapi hal tersebut mungkin tidak mendesak, mengingat keadaan disebut-sebut tidak kembali normal 100%, banyak orang akan ragu untuk kembali berwisata. Jawaban sederhananya cukup jelas. Masyarakat butuh makan. Akar dari permasalahan sosial mungkin bisa dibilang dimulai dari kelaparan. Mungkin teman-teman pernah dengar daerah "beling", istilah tersebut biasa dipakai untuk daerah yang rawan dengan permasalahan sosial, dan biasanya dengan karakteristik padat penduduk, "slump area". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keadaan saat ini memicu peningkatan permasalahan sosial tersebut, dengan taksiran dari kementrian keuangan mengenai dampak pandemik covid yang akan meningkatkan angka pengangguran, semakin kacau dengan penurunan pendapatan pekerja di berbagai sektor yang terdampak langsung. Aksi-aksi yang harus dicegah adalah dampak kriminalitas yang mungkin menjadi pilihan terakhir yang terpaksa diambil sebagian orang akibat kelaparan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi bagaimana solusinya? Sebelum masuk ke solusi, mari lihat referensi dari berbagai sumber. Yang pertama, terdapat referensi dari German, dimana terjadi permasalahan ekonomi akibat peningkatan jumlah kasus pada daerah slaughter house/ rumah jagal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ZXDDc8xmJ7E/XrpL86STtfI/AAAAAAAACYE/Gja_hPIo-fwFyu5qCA3ocFolJ5kK2oY_ACLcBGAsYHQ/s1600/delete1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="433" data-original-width="697" height="246" src="https://1.bp.blogspot.com/-ZXDDc8xmJ7E/XrpL86STtfI/AAAAAAAACYE/Gja_hPIo-fwFyu5qCA3ocFolJ5kK2oY_ACLcBGAsYHQ/s400/delete1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya outbreak di pusat slaughter house, maka tentu saja mengganggu persedian daging di negara tersebut. Sebelumnya sempat terjadi di Indonesia juga, dimana barang yang terpengaruh adalah rokok. Lumayan bikin heboh ya, meskipun itu bukan kebutuhan pokok. Namun bayangkan jika hal itu terjadi di pusat industri makanan kita, tentu akan sangat mengganggu produksi pangan kita. berikut ini kutipan dari <a href="https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4535073/8-provinsi-jadi-lumbung-beras-ri-ini-daftarnya">finance.detik.com/</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-2a6uQGtSs-0/XrpOqXlDT4I/AAAAAAAACYM/6Wb8_Gw2CpQgK_E5CnMqgs6Jai1iBS6ugCLcBGAsYHQ/s1600/delete2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="113" data-original-width="587" height="121" src="https://1.bp.blogspot.com/-2a6uQGtSs-0/XrpOqXlDT4I/AAAAAAAACYM/6Wb8_Gw2CpQgK_E5CnMqgs6Jai1iBS6ugCLcBGAsYHQ/s640/delete2.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini, banyak kasus berada di kota-kota besar dengan mobilitas penduduk yang tinggi. Namun, jika apa yang terjadi di German berlangsung di Indonesia, produksi beras mungkin berkurang 12.5% jika satu saja daerah terdampak langsung. Dapat disimpulkan, diperlukan desentralisasi untuk kebutuhan pokok masyarakat untuk mengurangi ketergantungan yang tinggi suatu daerah terhadap daerah yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang kedua, terdapat keunggulan dimana setiap lokasi di Indonesia bisa digunakan untuk bercocok tanam maupun memelihara ternak. Dengan cuaca dan suhu yang stabil, setiap daerah maupun penduduk bisa mengembangkan kebun dan makanannya sendiri. Namun, memang tidak semua orang memiliki lahan yang cukup untuk melakukannya di rumah masing-masing. Di banyak tempat di perkotaan, bahkan tidak semua rumah memiliki tempat yang cukup untuk membuat toilet, sehingga terdapat toilet umum yang digunakan untuk beberapa keluarga. Karena itu, berternak maupun berkebun skala kecil mungkin dapat dilakukan pada tingkat RT/RW yang menggunakan fasilitas bersama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita tentu berharap kalau ini cuma sekedar omong kosong, namun begitu, sudah seharusnya pemerintah maupun masyarakat mempersiapkan diri untuk melawan tantangan apapun yang ada di depan kita. Hal ini pun tertera pada imbauan pak presiden, terlebih dengan adanya musim kemarau yang akan datang seperti yang dikutip dari <a href="https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5006638/begini-dampak-musim-kemarau-di-tengah-corona">detikfinance</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-8WK0XbhGsIE/XrpXXFoyahI/AAAAAAAACYc/3Qocd2wcj_Qv9Jf7Dvf9PtIchTdIo2QzACK4BGAYYCw/s1600/delete3.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="360" src="https://3.bp.blogspot.com/-8WK0XbhGsIE/XrpXXFoyahI/AAAAAAAACYc/3Qocd2wcj_Qv9Jf7Dvf9PtIchTdIo2QzACK4BGAYYCw/s640/delete3.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Solusi implementatif </h3>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, solusi untuk ancaman yang mungkin terjadi pasca pandemik covid ini adalah dengan cara "kembali ke Basic", yaitu dengan mengembangkan perkebunan dan peternakan pada tingkat RT/RW sebagai lumbung makanan. Bagaimana caranya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semenjak pandemik, sudah banyak lingkungan yang berinisiatif membentuk lumbung makanan untuk warganya yang sangat kekurangan. Namun begitu, menyimpan makanan tanpa produksi tentu merupakan solusi sementara yang akan habis jika tidak ada tindak lanjutnya. Sebaliknya, bayangkan saja jika setiap lumbung pangan RT/RW memelihara lele, ayam, burung, dan menanam sayur ataupun buah. Maka ketika masyarakatnya tidak memerlukan bantuan pangan, jumlah makanan yang tersedia akan terus meningkat, sedangkan ketika dibutuhkan, jumlah makanan akan tersedia cukup. Selain itu, lumbung makanan hidup tingkat wilayah ini juga solutif sebagai desentralisasi produksi pangan. Kenapa hanya fokus pada pangan? Sesuai dengan yang saya jabarkan dibawah, pada siklus bisnis, keadaan resesi akan meningkatkan kebutuhan masyarakat akan industri dasar dan konsumsi barang pokok. Karena resesi ini terjadi secara global, kebutuhan pangan juga meningkat dan kalau kita bisa bergerak cepat, kita bisa menjadi supplier dari pangan global..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/mg51p8cS9EE/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/mg51p8cS9EE?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Skemanya kurang lebih adalah sebagai berikut:</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-7cT43w_ORF0/XrpeZ0TrazI/AAAAAAAACYk/sq2oHR8PcJoMeAsDULS9PwxP_zBIOlFXwCLcBGAsYHQ/s1600/delete4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://1.bp.blogspot.com/-7cT43w_ORF0/XrpeZ0TrazI/AAAAAAAACYk/sq2oHR8PcJoMeAsDULS9PwxP_zBIOlFXwCLcBGAsYHQ/s640/delete4.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Misal setiap RW memiliki lumbung pangan, maka jumlah ketersediaan dapat dilaporkan secara berkala kepada masyarakat melalui grup online apapun. Selain itu, ini akan menarik karena tidak semua wilayah bisa memiliki hasil pangan yang sama. Misalnya, wilayah dengan penduduk mayoritas menengah keatas tentu cenderung memiliki persediaan lumbung pangan yang diawetkan, misalkan beras atau makanan kaleng, ataupun sayuran yang tidak memerlukan perawatan rutin, karena memang merasa tidak perlu dan kalaupun menyumbang, tujuannya adalah untuk membantu yang kekurangan. Di sisi lain, daerah padat penduduk mungkin cenderung lebih suka memelihara hewan karena mengurusnya pun bisa bergantian, dan hasilnya bisa dibagikan terus. Nah, ketika kondisi memaksa, maka bantuan dari wilayah yang berlebih akan lebih mudah disalurkan dan penggunaannya menjadi transparan karena sistemnya pun sudah terbentuk. Tidak perlu datang ke rumah satu persatu, juga tidak perlu curiga disalah gunakan karena sistemnya sudah terbentuk sebelum keadaan memaksa. Jika dalam perjalanannya terjadi kekacauan, misalnya penduduk merasa ternak yang dilaporkan selalu gagal, maka dapat melaporkan pada pengawas di tingkat yang lebih tingi dari RT atau RW.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah desentralisasi ini solutif? Semoga saja, karena mulai banyak negara yang berusaha memindahkan pabriknya dari China meskipun biaya produksi disana paling murah, karena dengan kejadian pandemik ini, terjadi kelangkaan pada barang-barang dan kebutuhan yang biasa bertumpu pada negara China, yang dirasakan di Indonesia adalah kenaikan harga bawang putih beberapa waktu yang lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Disclaimer: postingan ini merupakan ide dan tidak bertujuan untuk menyinggung pihak manapun, menghina pihak manapun, dan tidak menuntun/menyuruh siapapun melakukan apapun. Semua tindakan yang dilakukan oleh pembaca merupakan tanggung jawab masing-masing</div>
</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-35593928773473632112020-04-12T12:48:00.000+07:002020-05-14T16:01:06.648+07:00The Pandemic: Catatan Penyertaan Tuhan Ditengah Pergumulan Pandemik<div style="text-align: justify;">
Happy day semuanya!!</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu 12 April 2020,</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Hari Raya Paskah</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat merayakan kebangkitan Tuhan Yesus dalam menebus dosa manusia</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Mulai hari ini aku berniat untuk membuat postingan mengenai pengalamanku terpapar pada saat pandemik ini, bukan dari sisi betapa hebatnya virus corona / COVID-19 itu, tetapi dari sisi betapa besarnya karya Tuhan dalam masa-masa sukar ini. Sudah terlalu banyak berita mengerikan mengenai hal ini. Aku muak! Aku merasa aku harus mulai melakukan sesuatu. Ini kisah kebesaran Tuhan!</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dear everyone, including my future self</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan ini dibuat bukan untuk menebarkan ketakutan, kegelisahan, atau membuka luka kenangan lama tentang apa yang terjadi di masa lalu, tapi biarlah setiap kali aku membaca ini kembali, aku tetap dikuatkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan aku sendiri dan selalu ada dalam setiap langkahku. Aku membuat catatan ini ditengah kondisi isolasi dan lock down PSBB di sejumlah tempat, sehingga memiliki waktu untuk merenung & memang tidak bisa kemana-mana.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan ini dibuat karena hingga saat ini aku yakin, kualitas ingatanku tidak pernah sama dari tahun ke tahun, akan ada potongan kisah, kejadian dan ingatan yang hilang seiring waktu, dan catatan merupakan hal yg bisa mengabadikan semua yang dirasakan oleh pancaindra pada saat suatu kejadian telah dilewati. Jika pernah membaca Harry Potter, mungkin ini lah yg paling mendekati dengan Pensieve milik Dumbledore, bahkan sebuah video tidak bisa menggambarkan apa yang dialami pancaindra. Sama seperti saat aku lulus jurusan yang aku inginkan dengan ajaib, saat papa meninggal, saat semua hal besar terjadi. Ketika aku membacanya lagi, ternyata ada detail yang tak ku ingat setelah beberapa tahun dan menjadi kenangan manis ketika kembali dibaca, seraya bersyukur dan merefleksikan masalah besar yang seiring waktu menjadi tidak relevan, tapi Tuhan tetap relevan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sebulan rasanya sangat panjang, dan <b>setiap hari penuh dengan berita Covid-19 atau coronavirus, atau kedepan saya akan katakan sebagai STUPID-19</b> sebagaimana pendeta Iin Tjipto katakan, bahwa penyakit ini tidak boleh menjadi ketakutan yang lebih besar dari kepercayaan kepada Tuhan, bahwa ini sudah kadaluarsa, dan kita harus berdoa untuk menengking segala sakit penyakit. Amin. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Mari aku gambarkan apa yang saya rasakan sebelum pandemik ini.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Februari 2020</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak Januari 2020, aku sangat bersemangat untuk mencari pekerjaan. Aku mengimani bahwa tahun ini aku akan bekerja, menggunakan gelar MBA ku untuk pekerjaan yang berkelas. Ada beberapa strategi yang aku kembangkan untuk ini. Dalam mencari kerja, aku sebar CV setiap beberapa hari ke berbagai lowongan. Aku mengembangkan program untuk menyesuaikan CV/resume dengan perusahaan yang aku tuju. Di sisi lain, aku menghabiskan waktu dengan mengikuti kelas Udemy, dan diwaktu lain aku mengembangkan konten personal branding di instagram untuk jangka panjang. Apa yang aku rasakan? Tentu aku juga merasa gelap karena sudah ikut beberapa tes, beberapa wawancara, masih saja tidak dapat kerja. Tapi dengan latar belakang MBA ku, aku merasa suatu saat aku pun bisa membuat lapangan kerja ku sendiri, tidak perlu mengemis kepada orang lain, jadi coba-coba saja terus.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, suatu hari di akhir bulan Februari, mulai ada harapan. Aku ikut tes di perusahaan migas (Med**) dan berhasil lulus hingga beberapa step kedepan. Itu menumbuhkan semangat aku dan merasa mungkin ini jalannya. Masuk awal Maret, aku merasa aku butuh bertindak lebih. Aku pun juga berpuasa supaya Tuhan buka jalan yang terbaik untuk semuanya, tentang pekerjaan, tentang hubungan dan masa depan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1-8 Maret 2020</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Di sisi lain, awal Maret tersebut pemberitaan mengenai penyakit STUPID-19 itu mulai merebak. Negara-negara lain merasa sangat aneh rasanya di Indonesia belum ada kasus, sedangkan negara-negara sekitar mulai banyak kasus. Aku waspada? Mungkin. Tapi rasanya berita itu masih jauh, tidak relevan, toh kami tidak ada ke luar negeri. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3 Maret, aku ikut tes kerja lagi. Aku menginap di Jakarta dengan mama dan adik karena adik saya sedang dinas di Jakarta. Sepulang tes, ternyata sudah ada kabar bahwa STUPID-19 sudah masuk ke Indonesia. Aku langsung ke mall sebrangnya, untuk membeli masker. Ternyata orang-orang sudah bergerak cepat. Habis ludes! Aku pun pulang ke tempat adik menggunakan gojek. Mama pulang dari puskesmas membawa masker karena aku WA di grup keluarga bahwa sudah susah mencari yang menjual masker. Akhirnya aku pulang ke rumah (agar tempat adik aku tidak sempit) dengan menggunakan masker yang dibawa mama. Menyebalkan sekali, pada saat di kereta bandara, dengan lantang bapak-bapak berbaju seragam tertentu (penumpang juga) berbicara cukup keras "ngapain pakai masker, cuma orang yang takut mati yang pakai masker! Tenang aja lah". Aku pikir, suka-suka aku dong, kalau aku merasa butuh memproteksi diri. Kalau dipikir-pikir lagi kondisi benar-benar berupa ga sampai sebulan. Aku membayangkan dia tidak mungkin bicara hal yang sama setelah ini semua selesai.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Puji Tuhan, 5 Maret ada panggilan untuk tes selanjutnya di perusahaan migas ini, bertempat di Sudirman. Kebetulan juga adik aku masih dinas di Jakarta, jadi aku numpang menginap lagi di sana. 5 Maret pagi, aku berangkat ke Sudirman. Tidak seperti pada tes sebelumnya, masuk gedung ini mulai di cek temperatur dan ditanyai sejarah perjalanan ke luar negeri. Aman. Meskipun merupakan tes FGD, aku merasa senang karena makannya prasmanan. Disini juga mulai ada sedikit dilema, karena saat masih berlangsung FGD, saya di telpon perusahaan lain karena mereka setuju untuk mulai meng-hire aku kamis depan! Pusing? Iya dong. Saya sangat berharap bisa kerja di perusahaan migas ini, tapi masih ada beberapa step ke depannya. Perusahaan yg lain tersebut? Saya punya passion di finance, tapi saya merasa kurang cocok dengan tawarannya. Kegiatan pun berlalu dan pada hari itu aku pulang ke rumah, merasa butuh bimbingan Tuhan. Jadi aku berpuasa, tapi ga cuma soal kerjaan, tapi jg soal hubungan dan masa depan juga dong, aku pikir biar sekalian. Tanggal 7 adik saya kembali ke makassar, sedangkan malamnya saya, mama dan tante saya makan malam bersama. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
(Nothing special, sebenarnya. Tapi, pada saat penulisan ini mama saya khawatir peristiwa ini bikin adik saya terkena juga, dimana setelah rapid test bulan April, adik saya negatif).</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9 Maret-15 Maret 2020-Saat krusial</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah tanggal saya dan Yayay mulai pacaran, setiap tanggal 9 kami merayakannya. Kebetulan ini hari Senin. Jadi kami sudah janjian untuk ketemu pada hari Sabtu tanggal 14 Maret. Aku sangat excited dengan hal ini. Disisi lain, aku mengetahui bahwa beberapa orang yang ikut FGD sudah diberi surat untuk melanjutkan tes, yang berarti aku tidak lulus seleksi selanjutnya. Aku pun melanjutkan mencari kerja seperti biasa, menggunakan program yang aku bikin. Berarti jawaban doa ku dari Tuhan adalah belum. Lalu, seperti sore lainnya, mama pulang ke rumah. Sedikit batuk-batuk, tapi sepertinya hal biasa. Malam pun tidur seperti biasa, namun yg perlu diingat, aku dan mama biasanya tidur di kamar yang sama, mama di spring bed, aku di kasur lantai. Kenapa? Hal ini untuk penghematan sih sebenarnya. Buat apa nyalain 2 AC di dua kamar kalau bisa 1 AC saja. Tapi malam itu mama mulai batuk-batuk. Aku sedikit terganggu, tapi masih tidak ada pikiran apapun mengenai STUPID-19. Apalagi dibilang masih beberapa orang yg kena dan sudah diisolasi. Aman.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Besok harinya, aku merasa hal yang aneh. Karena mama batuk, aku pun ikut batuk. Aku pikir, cepat juga ketularannya. Mana hari sabtu udah janjian ketemu Yayay. Jadi, hari ini aku pun bantai tidur biar bisa cepat pulih. Aku juga sempat merasa bahwa karena puasa kemarin-kemarin itu kali ya, daya tahan tubuh jadi lemah. Belum lagi baru ditolak perusahaan, mungkin ini waktunya istirahat. Jadi lah aku istirahat saja saat itu, sedikit batuk-batuk. Sorenya mama pulang lagi, masih batuk-batuk, aku sempat khawatir, tapi mama bilang "mama kalau batuk emang gini, lama". Dan memang biasanya sih begitu. Malamnya mama batuk-batuk terus, hingga aku pun mencium bau aneh di hidungku. Baunya seperti bau jigong (sorry agak frontal, supaya secara pancaindra jelas) jadi aku berusaha tutup hidung menggunakan bantal. Di pikiranku aku merasa seharusnya aku pindah ke kamar aku. Tapi disisi lain, kalau mama sakit, aku ga boleh ninggalin mama sendiri. Toh aku lebih kuat, sebentar juga sembuh.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Namun Rabu paginya, bau di hidungku tidak berkurang, dan aku merasa meriang. Disini aku mulai paranoid. Pemberitaan mengenai STUPID-19 makin banyak, saya mulai merasa curiga, meskipun baru beberapa orang yg menurut pemerintah yang terjangkit, sepertinya sudah ada penyebaran lokal entah bagaimana. Tapi bagaimana bisa tau? Kami keluar negeri pun tidak! Ga mungkin cuma kira-kira. Jadi siang ini aku juga hanya tidur-tiduran saja biar sabtu bisa ketemu Yayay. Aku juga mulai mengamati, kakak aku yang tadinya tidak batuk, mulai jadi batuk-batuk. Cepat sekali pikirku. Jadi lah semakin parno. Rabu malam, mama masih batuk-batuk. Sepanjang malam, aku berusaha tidur dengan menutupi hidung dengan bantal, karena hidungku merasa bau dan agar tidak ketularan. Kamis pagi, aku sudah tidak batuk lagi, meskipun masih merasa tidak enak badan. Jadi mama suruh aku tidur di atas saja di kamarku sendiri. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun sudah tidak batuk, aku merasa hal yang tidak wajar karena bau di hidungku tidak hilang-hilang. Aku merasakan hal yang tidak pernah terjadi dalam hidup aku. Saat aku membuka aromaterapi di kamar aku, aku tidak bisa menciumnya sama sekali! Aku mulai panik. Aku ga pilek, tapi ga bisa cium apa-apa kecuali bau jigong itu! Aku coba cium parfum, benar-benar tidak ada aromanya, bahkan aku cium antis pun yang terasa hanya panas di hidung, tapi tidak ada aroma apapun! Aku mengadu ke mama, kenapa ini ma? Aku panik sekali, karena penciuman aku cukup peka dengan aroma meskipun sedikit. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
(Dulu, satu keluarga menganggap aku aneh karena beberapa hari selalu bilang nasi rumahku bau racun. Sedangkan makan nasi kotak dari tetangga rasanya biasa saja. Ternyata setelah ditelusuri, kakak saya menaruh kamper di lemari tempat penyimpanan pemasak nasi. Bahkan tidak bersentuhan.)</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, mengetahui penciuman saya hilang merupakan pengalaman yang ngeri. Aku juga bilang, lidah aku jadi putih ma! Tapi mama saya bilang "ga usah mikir yang aneh-aneh, itu kan bukan gejalanya".</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
(Baru setelah beberapa lama ini hasil penelitian mengungkapkan bahwa beberapa persen yang terjangkit STUPID-19 ini akan kehilangan kemampuan untuk mencium)</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi memang, kalau makanan aku tetap punya rasa yang tajam. Jadi aku pikir, memang karena lagi batuk. Aku juga curhat ke Yayay, dia bilang papanya juga sering begitu kalau lagi batuk, gabisa cium apa2, namanya anosmia. Aku pikir memang hal yang wajar ternyata. Selain itu, yang mengalami ini hanya aku saja, sedangkan mama yang batuknya parah tidak apa-apa. Waktu mama bilang "Bau petenya enak ya, bikin lapar" aku protes, aku benar-benar ga bisa cium apa-apa. Aku benar-benar ingin hari sabtu ketemu Yayay, jadi banyak waktu aku cuma istirahat. Mama cek suhu badan aku, ternyata demam 37.7. Benar ternyata selama ini aku meriang. Mama juga berpikir ia juga ngerasa mukanya panas, tapi rasanya ya biasa saja. Setelah di cek ternyata demam 38 koma. Dan kakak 37.5. Jadi hari itu kami hanya beristirahat saja. Aku di kamar aku dan mama di kamarnya. Hari jumat aku merasa enakan, tapi aku sudah punya kecurigaan bahwa benar sudah ada penularan lokal namun tidak terdeteksi. Mama selalu positif thinking (aku banyak negatif thinking karena punya sejarah anxiety cemas), pasiennya di puskesmas bukan orang-orang yang pernah keluar negeri. Setiap demam, batuk ditanya, "kamu ada ke luar negeri?", biasa dijawab "boro-boro dok, makan juga susah". Jadi tenang saja. Oke pikirku, tapi memang penularan lokal yang belum terdeteksi tetap kekhawatiranku. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Hari jumat aku merasa lebih baik, tidak banyak batuk-batuk lagi. Sedikit meriang, tapi siap untuk besok sabtu ketemu Yayay. Tapi mama masih batuk-batuk dan demam tinggi. Sempat 39. Jadi sekali lagi kami hanya istirahat. Hari Sabtu, hari yang aku tunggu. Meskipun aku masih merasa kurang enak badan. Aku bersiap untuk berangkat. Saat di cek suhu tubuh, ternyata belum aman. 37.5. Aku merasa suhu segitu masih aman dong, karena untuk naik transportasi umum saat itu maksimum 38 derajat. Tapi mama menyuruh istirahat saja. Saat itu mama di cek 37 koma juga. Malah ingin ke acara pesta pernikahan anak temannya. Aku bilang, kalau aku ga boleh apalagi mama! Awalnya mama kekeuh, tapi menjelang siang, panas mama 38 koma lagi dan membatalkan untuk berangkat. Sabtu itu aku sedih sekali, karena hari yang aku tunggu-tunggu berantakan. Harusnya aku bisa jalan-jalan hari itu. Mama berencana mengajak ke dokter paru sorenya agar aku tidak parno terus, sekalian minta surat dokter karena tidak masuk sejak kamis dan butuh surat sakit hingga rabu.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, pada sore harinya, saya dan mama ke rumah sakit dekat rumah. Mama merasa sudah tidak demam karena parasetamol, begitu juga dengan aku. Sesampainya di rumah sakit, ternyata masuk rumah sakit dites suhu. Jadi saat itu suhu kami cukup normal. Kami menunggu dokternya dan kami akhirnya masuk ke dokter spesialis paru. Saat diberi tahu keluhan, dokterbya tanya berulang-ulang, ada kelur negeri ga? Aku bilang tidak, dengan mantab. Masih tanya lagi, jelas tidak. Lalu dokternya cek napas saya, dan saya di rontgen. Mama saya masih percaya kalau saya anxiety nya lagi kumat, cerita ke dokternya pada saat saya rontgen. Mama saya juga diperiksa, tapi tidak di rontgen, aman saja kata dokternya. Dokternya bilang "aman kok semua, resikonya sangat kecil karena tidak ada kemana-mana juga". Lalu mengecek hasil rontgen saya. Saat dibaca "bagus kok, gelap, ujung parunya juga lancip". Aku juga cerita hidung aku rasanya perih dan panas. Tapi dokternya bilang aman saja. Aku jadi tenang. Saat itu aku juga lihat memang orang-orang juga santai. Belum banyak yg pakai masker, bahkan yang batuk-batuk ada yg ga pakai masker. Agak ngeri memang, karena poli paru penyakitnya macam-macam. Tapi saat itu aku sudah lebih lega, karena memang tidak terasa demam lagi. Setelah mengambil obat, kami pun pulang. Hari minggu besoknya mama berniat untuk ke gereja. Aku pikir, ngaco! Masih batuk begini kalau gereja gimana? Bisa diliatin orang-orang. Mama bilang ya pakai masker, gapapa itu. Oke lah aku pikir. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Besok Minggu paginya, mama ternyata demam lagi 39 hampir 40, sehingga tidak jadi ke gereja. Aku pikir ini juga sudah diatur Tuhan ya. Sepanjang perjalanan ini Tuhan atur semua. Jadi, kami tidak jadi gereja, tetapi hari Minggu tersebut kami pergi ke kuburan papa, tidak bertemu siapapun, karena sudah rencana mama untuk ke kuburan papa pada hari ulang tahun papa, 15 maret. Kami berdoa sebentar kemudian kami pulang. Saat itu cuaca panas dan cukup berkeringat, membuat aku lebih merasa segar. Siang harinya, saya mendengarkan audio alkitab Wahyu, karena saya merasa ada yang tidak wajar dengan dunia saat-saat ini, hingga ketiduran. Saat bangun aku coba ukur suhu badan ku, dan Puji Tuhan sudah normal, dibawah 37. Aku tidak pakai AC, dan benar-benar keringatan. Tapi suhu mama masih tinggi. Tiap hari aku berharap kami semua pulih. Mama pun mulai merasa bukan sakit biasa karena panasnya ga turun-turun. Ia pernah punya pasien yang sebulan demamnya ga sembuh2, lalu diberi obat antivirus dan demamnya turun. Tadinya kami ingin pakai obat itu kebetulan ada di rumah, tapi diurungkan. Aku baca artikel antivirus yang ampuh bernama tamiflu, bodohnya aku cari secara online, tentu saja tidak ada, karena antivirus tersebut hanya tersedia di pemerintah dan hanya jika ada kejadian berskala besar.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Senin siang, demam mama dalam skala yang cukup sedang, 37 koma. Hari itu kami berencana kontrol dengan dokter yang awal. Namun dokter tersebut baru ada malam. Sehingga kami memilih pulang dan ke rumah sakit lain karena terdapat dokter konsulan. Akhirnya kami kesana dan dokter mengecek hasil rontgen yang baru. Terlihat bercak, tapi masih positif thinking bahwa kemungkinan bronkitis. Namun kebetulan mama kenal dengan dokter rontgennya, Ia bilang dengan sedih ini terdeteksi pneumonia loh dok. Tapi kembali, dokter parunya masih positif thinking, hasilnya tidak buruk, diberi obat, namun dalam 3 hari harus kontrol untuk kepastiannya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Selasa pagi demamnya turun hingga 37 koma, tapi malamnya mama demam lagi. Aku sudah tidak demam sejak minggu siang tersebut, meskipun merasa pegal-pegal. Jadi mama mau biar kami masuk lewat UGD dan dirawat di ruang kelas 1 yg biasa untuk 2 orang, aku dan mama. Awalnya mama mau ambil kamar VIP agar tidak gabung dengan pasien lain, karena takutnya nambah penyakit ketularan pasien lain, sedangkan aku aja yang jaga. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi aku bilang mending kita berdua di kelas 1 tapi kamar yang sama, sehingga kalau suatu waktu aku bermasalah lebih parah aku sama mama udah sekamar, apalagi dengan adanya asuransi. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata rencana hanyalah rencana. Selasa malam itu kami ke UGD rumah sakit kedua tadi. Aku lemah-lemahin aja parasku supaya bisa dirawat bareng mama, karena hari itu aku sudah ga demam dan minim sekali batuk. Oiya, sedikit-sedikit aku sudah bisa mencium parfum mobil yang aku bawa, jadi aku pikir penciumanku sudah mulai membaik. Tapi dokter UGD menyebutkan bahwa sudah ada peraturan baru, bahwa pasien demam harus dirawat di isolasi. Jadi kami pun kembali untuk isolasi mandiri, karena kami pikir ruang isolasi bisa berisi banyak orang dan cukup mengerikan kalau saling menyebarkan penyakit. Hingga rabu paginya mama masih demam, kami kembali ke RS tadi meminta rawat inap berdasarkan rekomendasi dokter kedua, dan disetujui. Aku menjaga mama dan mama meminta VIP agar tidak gabung dengan orang lain. Jadi mama di infus dan mengatakan sudah lebih nyaman. Mama masih batuk2, tapi kami sudah terbiasa menggunakan masker dimanapun dan kapanpun, sedangkan yang kurasakan adalah capek sekali badan aku. Ga demam, ga batuk, tapi capeknya minta ampun. Hari itu aku jg berencana konsultasi dengan dokter mama. Jadi sekalian jaga aku daftar. Mama kemudian di CT-scan agar hasilnya lebih jelas, sedangkan aku tidur-tiduran saja. Karena takut beli makanan di rumah sakit, siang aku pulang untuk ambil baju, makan dan bawa bekal malam. Rasanya capek sih, jadi aku tidur sebentar, sebelum berangkat lagi. Hingga jam 7 malam, jadwal praktek dokternya, dokter tersebut ga kunjung datang, padahal aku ingin rawat jalan. Sekitar jam 8 malam, aku memperoleh WA dari saudaraku, kebetulan kenal dengan orang rumah sakit tsb. Ia bilang, hasil CT-scan mama jelek, dalam artian mengkonfirmasi gejala STUPID-19 ini. Disitu hatiku hancur sekali. Memang sih, pada satu titik aku sempat berucap, kiranya Tuhan mengampuni aku, </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
" ma, dengan sakit yg begitu lama dan sulit ini, aku sih maunya ini bukan sakit biasa, tapi yang lagi banyak sekarang ini. Karena aku baca, orang yg sudah kena akan kebal untuk seterus-terusnya. Kebayang kalo kita kena penyakit yang biasa-biasa aja, kita bakal ketakutan terus dengan virus baru ini kan, seenggaknya kita sudah kebal"</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
(Karena saat itu sedang berkembang konsep herd imunity.)</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi menerima kenyataan bahwa hal tersebut kejadian benar-benar meruntuhkan duniaku. Aku terus mikir, bisa kena dari mana? (Kemungkinan besar pasien mama) kenapa harus kami? Aku sedih sekali malam itu, saya doa hari-hari supaya kami cepat sembuh, ternyata berat perjalanan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Cuma aku berusaha positif karena kadang dokter bisa beda pendapat dengan bacaan CT-Scan. Hingga malam sekali tidak datang-datang info dokternya, tiba-tiba pukul 9 malam, dokter dan perawatnya datang dengan alat APD lengkap, benar-benar mengejutkan aku. Dokternya dengan tegas bilang mama harus masuk isolasi. Aku disuruh pulang, tidak boleh jaga mama! Pilu sekali hati aku saat itu. Aku menangis, lalu keluar bersama dokternya. Aku bilang, aku masih punya rawat jalan dengan dokter, gimana dong? Lalu dokternya memeriksa rontgen aku dan langsung memberi resep obat. Aku bilang aku mau ambil barang dulu ke kamar mama, dan diijinkan sama perawatnya. Aku ambil barang sambil nangis, lalu aku sama mama berdoa, aku jongkok/berlutut disamping kasur mama dan kami berdoa pada malam itu. Aku membeli obat barang sesaat, lalu aku pulang. Belum sampai mobil, teman-teman mama yang dokter menelpon aku untuk tetap kuat. Aku masih meneteskan air mata. Mereka bilang banyak istirahat, banyak makan, semuanya akan baik-baik saja. Aku pun pulang sendiri malam itu. Capek aku ga kerasa, aku lebih kerasa perihnya. Aku pun pulang ke rumah malam itu sambil menangis.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sesampainya di rumah, aku merasa sangat lapar. Aku minta buatin kakak mie instan. Seingat aku, itu saat pertama aku merasa lapar, karena selama sakit ini aku hanya makan karena ingin cepat sembuh. Begitu juga mama yang merasa ga enak buat makan selama demam. Aku kehilangan 3 kilo dalam 1 minggu. Bukan metode diet yang baik!</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai kamar, group WA keluarga besar sudah banyak yang bikin doa-doa supaya kami tetap kuat. Aku pun menelpon Yayay supaya tidak kesepian. Aku pun lanjut tidur, tapi tidak bisa. Aku merasa obat dari dokternya terlalu berat, setiap mulai lelap aku merasa sesak napas dan terbangun keringetan. Terjadi beberapa kali. Sehingga saya bangun jam 3 4 subuh dan berjalan-jalan di dalam rumah keliling agar bisa capek. Ternyata, kaka saya pun ga bisa tidur karena merasa dadanya banyak reak. Jadilah subuh-subuh kami berkegiatan. Kakak mencuci piring dan memasak, aku jalan hingga capek. Saat kakak kembali tidur akupun bisa tidur. Rasanya masih ga nyaman, tapi karena letih akhirnya bisa tidur benar.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Besoknya, Kamis 19 Maret 2020, badan aku masih sangat letih rasanya. Mama sudah dipindah ke isolasi pada saat subuh. Meskipun masih letih, aku rasa cukup lega karena mama di tangan dokter yang tepat. Hari ini mama di swab, dan saya disuruh antar kakak ke dokter juga untuk diperiksa. Karena kakak aku merasa ada reak di dada. Jadi kami ke dokter tersebut dan melakukan pengecekan, sekaligus saya menanyakan kenapa saya jadi tidak bisa tidur. Kakak pun di rontgen dan hasilnya keluar. Dokternya agak terdiam, lalu bilang, saya bilang ini masih tidak apa-apa. Jadi, diberi obat, sekalian saya tanya obat mana yang buat saya tidak bisa tidur. Dokter bilang yg lain boleh berhenti tapi antibiotiknya minum lagi. Hasil rontgen dikembalikan untuk diperiksa dokter rontgen. Saat di rumah sakit ini, pembimbing Pendalaman Alkitab (PA) me-WA aku, memberitahu bahwa teman-teman mulai bosan dan ingin video call via zoom. Aku ceritakan kondisi aku saat itu dan minta dukungan doanya. Pembimbingku cukup terkejut, tapi ia bijak dan menguatkan bahwa semua akan baik-baik saja, dan akan mendukung kami dalam doa.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya kami pun pulang. Aku pun minum kembali obatnya, dan siap tidur sambil ditemani yayay. Anehnya, aku mengalami kejadian yang sama! Setiap akan terlelap, badan terasa kebas dan seperti orang lupa bernafas. Berulang-ulang hingga subuh, aku bangun dan berusaha untuk letih lagi. Tapi aku pikir, ga bisa gini terus, pasti antibiotiknya! Aku pun meminum susu beruang 2 botol supaya cuci perut. Lalu aku pun bisa tidur setelahnya, kira-kira pukul 5 pagi. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, pada pagi harinya, aku kembali mengeluhkan keadaan aku ke mama, sehingga kali ini mama menyuruh aku untuk ke dokter untuk periksa juga (kemarin kakak). Aku ke rumah sakit dan di rontgen. Kali ini dokter tersebut lebih objektif, memang terdapat sedikit berkabut, dan harus isolasi mandiri 14 hari. Aku pun masih terkejut dengan hal itu, meskipun aku tahu kurang lebih ya hasilnya akan seperti itu. Aku mengeluhkan juga sedikit batuk dan dada tertekan, tapi dokter bilang itu lebih ke psikosomatis atau stres, karena waktu di cek kadar oksigen 98%. Ia juga mengganti antibiotik dengan yang lebih ringan agar aku tidak sulit tidur. Untuk hari ini, saat aku tanya, mama merasa lebih nyaman karena diberi obat semalam dan bisa tertidur pulas. Tapi badannya masih lemas. Yang penting gejala tidak menjadi lebih buruk dan keadaan stabil. Aku pun pulang. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Kakak aku cerita ternyata selama ini, tetangga rumah depan selalu mencuri-curi mengambil foto kami ketika kami ke rumah sakit dengan menggunakan masker. Saat kami mengeluarkan mobil, saat kami berangkat atau tiba, mereka diam-diam memotret dengan menggunakan handphonenya. Benar-benar tidak sopan! Kami diperlakukan seperti aib menurut mereka. Buat apa difoto? Supaya bisa disebar bahwa kami sedang menderita? Mungkin nuraninya sudah tumpul, sehingga senang ketika orang lain menderita. Ya, stigma memang kerasa banget kalau punya tetangga seperti ini. Tapi di satu sisi, aku memang orang yang cukup cuek, dan aku juga percaya ini bukan aib, karena memang resiko pekerjaan mama sebagai seorang dokter, suatu hal yang menurut aku mulia dan ditanggung.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Malamnya aku bisa tidur setelah antibiotioknya diganti. Istirahat yang baik terasa sekali manfaatnya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hari-hari sebelumnya, aku masih merasa harus olahraga agar cepat pulih, namun saat-saat ini badanku rasanya letih bahkan sekedar untuk jalan sedikit. Menurutku, ini lebih ke efek dari antibiotiknya ya, membuat badan jadi tidak senang bergerak. Tidak apa-apa pikirku, paling cuma sementara. Lalu mama menyuruh aku membeli alat cek oksigen darah, untuk jaga-jaga. Selama ini aku selalu pakai yang ada di hp samsung, nilainya juga cukup normal. Tapi aku beli juga dan ternyata hasilnya sama. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Selama mama di rumah sakit, aku eneg sekali dengan konten TV yang isinya STUPID-19 lagi dan lagi, aku pikir sebaiknya waktu-waktu ini aku habiskan untuk dengerin kotbah "orang pinter", sebenarnya lebih untuk menguatkan imanku tentang Tuhan sendiri. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagian ini aku ceritakan bukan berarti aku percaya atau tidak, benar atau tidak, atau valid atau tidak ya, tapi ini untuk future self supaya bisa mengingat dengan benar-benar jelas setiap potong kejadian selama kejadian ini. Aku saja sekarang mulai lupa tanggal berapa saja aku mendalami ini, tapi kurang lebih seperti ini sequencenya.</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa sih Tuhan membiarkan ini terjadi? Apakah ada orang-orang yang punya pesan mengenai ini? Awalnya aku mulai dengan cari-cari kesaksian tentang perjumpaan dengan Yesus. Kenapa? Ya awalnya untuk tau saja bahwa ada orang-orang yang Tuhan pakai untuk terus menunjukkan Ia masih bekerja di jaman ini. Awalnya cek di youtube apakah ada yang punya mimpi atau penglihatan soal keadaan ini. Jawabannya? Banyak! Dari mulai februari hingga maret, dengan rata-rata pesan yang mirip, bahwa Tuhan datang segera, bumi seperti wanita yang sudah akan melahirkan, dll. Alkitabiah, tapi waktu ditonton videonya ternyata kebanyakan mimpinya ya sebenernya seperti mimpi unik/aneh biasa, tapi diterjemahkan setelah perenungan saat bangun. Sebenarnya memang cukup wajar mengingat dalam beberapa bulan saja berbagai kejadian besar terjadi di dunia. Senyata itu tanda-tandanya. Jadi, saya terus mencari ke sumber yang lebih "pendeta". Beberapa pendeta dari seluruh dunia berusaha menenangkan jemaat, pendeta besar di Afrika bilang semua kesulitan ini berakhir pada tanggal 20 sekian Maret, ada yang bilang sebelum Paskah, ada macam-macam. Menenangkan hati, menguatkan, tapi kok ya macem-macem sekali ya. Kenapa beda-beda kalau dengar suara dari sumber yang sama? Jadi, aku terus mencari, mungkin aku lebih tenang jika mendengar kesaksian yang sifatnya di masa lampau. Dari sana aku mendengarkan kesaksian kak Melani Prasetyo, yang menurut aku cukup valid karena saksinya juga banyak. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://youtu.be/Pd5TXMOVDQo">Link video</a></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Disitu aku mulai merasa dikuatkan dengan kesaksian tersebut. Ada juga kesaksian pendeta Dominggu Kenjam dimana ia benar-benar mengalami mujizat kesembuhan yang secara kedokteran tidak bisa dibayangkan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://youtu.be/WQOwun1rc6g">Link Video</a></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mencari-cari lagi, ada juga yang bicara dibawa ke surga, ke neraka, dan prediksi-prediksi lainnya. Lama-lama aku malah mikir, ngapain sih cari manusia? Aku rasa itu dua yang cukup menguatkan, sisanya ya ditonton karena yang lain bahas STUPID-19 sampai eneg. Bayangkan, setiap 10 video pasti ada minimal 1 yang membahas hal tersebut!</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>24 Maret</b> Singkat cerita, kondisi mama semakin membaik, sehingga meskipun masih batuk, namun sudah tidak lemas dan tidak demam, pulang pada hari Selasa 24 Maret. Sebenarnya mama inginnya sampai benar-benar stabil sampai Jumat, tapi dokternya mengharapkan mama pulang hari itu karena ruang isolasi diperlukan untuk pasien berikutnya. Jadi, malam hari aku menjemput mama ke rumah sakit. Saat menjemput itu pun, tetangga aku diam-diam memotret, dipergoki kakakku. Apa sih mau mereka? Rasanya seperti artis saja, tapi keterlaluan! Mungkin kalau diurus ITE juga bisa kali ya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya agak sedih karena ga bisa di rawat sampai pulih banget, tapi banyakan senangnya karena mama udah bisa di rumah lagi. Jadi saat perjalanan pulang mama cerita, beberapa temannya pun di berbagai faskes hadilnya positif dan harus isolasi juga. Jadi memang profesi dokter benar-benar beresiko pada keadaan ini.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mulai 25 Maret 2020</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Protokol di rumah pun mulai diganti. Diluar kamar harus pakai masker, dan didalam kamar pun sebaiknya juga. Masing-masing punya sendok dan piring, dan harus diberi sabun saat ditaruh ke dapur. Meskipun serumah, jarak antar orang minimal 1 meter. Permukaan yang sering disentuh disemprot disinfektan. Mama punya kamar mandi sendiri, aku dan ka yuni di atas. Jadi memang lebih repot, tapi untuk kebaikan bersama juga. Kondisi mama masih batuk-batuk. Tapi kalau ditanya, memang sudah tidak lemas, hanya cenderung terganggu dengan batuk-batuknya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Hari ini, 23 April 2020, hasil swab mama juga sudah keluar dan sudah negatif. Puji Tuhan, aku bahagia sekali. Harapan itu ada. God bless you.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Jadi, ada beberapa perenungan yang mungkin ingin aku share,</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun tidak pernah kutanyakan dalam doa, tentu aku selalu bertanya pada diri sendiri. Kenapa harus kami? Ini pertanyaan yang sulit, karena memang tiap orang pasti berbeda jawabannya. Kami termasuk disiplin, sejak diumumkan ada kasus infeksi pertama di Indonesia, kami langsung pakai masker, terutama ketika di Jakarta. Mungkin ada benarnya juga Pak Stephen Tong. Ia menunjukkan bahwa di banyak negara maju, dengan sistem kesehatan terbaik, tidak menjamin penanganan yang diberikan menolong semua orang. Tidak ada obat, solusi di negara maju maupun berkembang tidak banyak berbeda. Ventilator dan parasetamol sebagai senjata utama. Manusia dengan segala kepintaran dan kemajuan teknologi sering merasa bahwa peradaban yang dikembangkan sudah sangat memuaskan, dan nilai-nilai rohani menjadi hal yang kuno atau ketinggalan jaman. Sebagai contoh, pernikahan di banyak negara maju bukan lagi menjadi hal yang sakral sesuai dengan nilai-nilai yang luhur, kamu bisa pilih tertarik kepada siapapun apapun fungsi biologisnya. Pernikahan menjadi seremonial komitmen setelah bertualang dengan berbagai pasangan. Tentu saya tidak akan menjauhi dan menghakimi pribadi-pribadi tersebut jika ada di sekitar saya, saya berteman dengan siapapun. Siapapun punya hak hidup dan tidak boleh dikucilkan dalam lingkungan sosial, tetapi saya tetap harus bilang hal tersebut salah secara nilai yang luhur.<br />
<br />
Toh, ternyata nilai-nilai baru tersebut dianggap sebagai kemajuan besar bagi peradaban manusia, menunjukkan kemenangan hak asasi manusia secara utuh di tengah masyarakat, bahwa apapun yang manusia lakukan tidak boleh dihakimi jika tidak mengganggu orang lain. Manusia berusaha menjadi tuhan versi yang diinginkan masing-masing, dengan orang lain sebagai batasannya. Dengan virus yang begitu kecil, seluruh dunia bisa gempar, menunjukkan betapa kita tidak mengerti banyak hal dan yang kita tau belum tentu benar. Hidup sesuai nilai-nilai rohani menjadi nomor sekian, bahkan Tuhan mulai dilupakan. Manusia ingin "play god", karena "freedom from submission" dan kontrol penuh merupakan cita-cita perkembangan peradaban manusia. Mungkin dapat dilihat terbukti salah, dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan, meskipun secara dampak tentu saja tidak bisa disamakan dengan 100 tahun lalu, tetapi manusia bukanlah yang mengontrol nasibnya sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali lagi pada pertanyaan, kenapa kami? Melihat bahwa kami sudah melakukan yang terbaik untuk mencegah hal ini terjadi, pun kami tetap mengalaminya. saya jadi yakin, bahwa pelajaran yang saya dapat adalah: ya sudah, kita memang hanya manusia! Manusia bisa berencana, Tuhan yang menentukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: large;">Amsal 16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari awal kami sudah siap untuk menggunakan masker, ternyata terdampak juga. kepada siapa lagi sih kita hidup dapat berserah? Ini merupakan salah satu hasil diskusi yang aku dapatkan dengan Yayay. Yayay memang punya riwayat masuk rumah sakit yang cukup sering. Pneumonia, asma, auto-imun, demam berdarah, cukup banyak memang. Sedangkan aku, dirawat di rumah sakit untuk penyakit yang sebenarnya hanya ada di pikiranku, yaitu kecemasan. Namun begitu, Yayay bilang, apapun yang terjadi, semua sudah diatur oleh Tuhan, berserah saja. Sebagai pencemas, awalnya sulit untuk aku terima. Tapi, ini yang membedakan hidup yang disertai Tuhan dan hidup tanpa penyertaan Tuhan. Jika memang percaya Tuhan menyertai, kita memberi makna bahwa ada kebaikan dalam setiap kejadian yang kita alami. mungkin hal ini lucu bagi yang merasa Tuhan jauh atau bahkan kecewa sehingga menjadi tidak percaya. Apa bedanya percaya maupun tidak percaya, toh sama-sama kena. Tentu saja tidak berhenti hanya sampai disini. Tuhan tidak pernah lepas tangan kok dalam setiap kejadian yang aku alami. Aku lulus SMA dengan ranking semester terakhir 10 dari belakang, Tuhan bimbing supaya bisa masuk ke universitas dan fakultas favorit. Tidak sampai situ saja, Tuhan juga buat aku masuk ke jurusan yang aku inginkan pada urutan dibawah paling bontot, melebihi kuota, karena nilai aku lebih rendah dari 9 orang dengan nilai terendah namun aku tetap masuk ke jurusan tersebut, bahkan survive dan lulus tepat waktu dengan nilai termasuk aman. Kalau dipikir- pikir, waktu Tuhan ijinkan sesuatu, Tuhan akan menyertai, bahkan tanpa batas logika dan keadaan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: large;"><i>Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ayat ini cukup berat juga untuk diterima. Saat segalanya berjalan baik dan sesuai ekspektasi, mudah untuk merenungkan ayat macam ini. Semua terbukti, bahwa Tuhan membantu, makanya tujuan kita tercapai. Namun, bagaimana kalau hal yang pahit yang terjadi, tidak sesuai rencana manusia, dan kita harus menerima ekspektasi terburuk yang kita bisa bayangkan? Mungkin itu yang ada di pikiran Petrus ketika Yesus menyatakan bahwa Ia harus mengalami penderitaannya. Secara manusia, itu adalah hal yang tidak terbayangkan oleh Petrus, guru yang ia ikuti harus meninggalkan mereka, sehingga Petrus menyatakan supaya hal itu dijauhkan. Sebagai Tuhan, Ia tau hal itu harus terjadi, karena ada misi yang jauh lebih besar yang harus dilaksanakan. Niat buruk Yudas Iskariot pun dipakai Tuhan untuk mendatangkan kebaikan.<br />
<br />
Tentu setiap orang bisa bersyukur atas hal-hal lainnya yang terjadi dalam hidup, itu merupakan "coping mechanism" yang umumnya terjadi, apapun kepercayaannya. Tetapi, penyertaan, hadirat, dan komunikasi yang intens dengan Roh Kudus tentu menjadi pengharapan yang selalu ada, Roh Kudus yang selalu menyertai kita yang percaya. Pengharapan ini yang selalu memberi damai sejahtera bagi kita yang percaya. Aku belajar hal ini cukup secara keras. Tahun 2012, satu tahun setelah aku masuk kuliah, aku sempat masuk ke organisasi rohani dan 'terpapar' ide bahwa sebagai orang percaya, tidak ada orang percaya yang boleh meninggal karena sakit penyakit atau kecelakaan, karena Alkitab mengajarkan bahwa orang percaya diberi kuasa untuk menyembuhkan, punya otoritas atas penyakit.<br />
<br />
Jadi lah, tahun 2012 aku terus berdoa untuk kesembuhan papa, dan saat papa kritis, aku berdoa segala rupa agar papa bisa sembuh, hardik, tengking, mohon di ICU, tetapi kenyataanya berbeda. Itu adalah saat dimana aku mulai sadar bahwa kita memang diberi kuasa untuk melakukan mujizat, tapi semua kembali ke kehendak Tuhan. Dan hingga kini pun kami sekeluarga tetap diberikan rejeki oleh Tuhan. Jadi, doa tentu saja mengubah segala sesuatu, tetapi hasil Tuhan yang tentukan, apakah doanya yang terkabul sesuai yang kita inginkan ataupun kita diberi kekuatan. Jadi, percaya saja Tuhan tetap bekerja dalam segala hal, dan Ia memberikan yang terbaik.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><i>Luk 11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?</i></span><br />
<br />
Jadi, ini dasar untuk memohon, bahwa Tuhan tidak akan memberikan yang buruk kalau kita meminta yang baik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Blog ini belum selesai dan masih dalam proses pengembangan</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-24625796746069895272019-08-13T10:40:00.002+07:002019-12-05T12:46:33.528+07:00Pengalaman Mengurus Dompet Hilang Cukup 4 Hari<div style="text-align: justify;">
Jadi ceritanya, pada 19 Juli 2019 yang lalu, dompet saya mengalami kehilangan. Karena hal darurat ini sangat mungkin terjadi bagi banyak orang, saya berniat untuk membagikannya di blog ini agar teman-teman yang mengalaminya juga dapat melakukan proses yang sama tanpa harus kebingungan terlebih dahulu. Intinya, dompet hilang itu sangat penting untuk diproses karena banyak hal-hal yang penting di dalamnya yang juga hilang, seperti SIM hilang dan KTP hilang. Belum lagi, pengurusannya akan memakan waktu yang tidak sedikit dan kita jadi tidak bisa menggunakan transportasi umum yang butuh konfirmasi identitas, seperti naik pesawat atau naik kapal. Karena itu, mari simak kejadian dan proses yang saya lakukan dalam mengurus SIM yang hilang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b>Ringkasan Kejadian</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, pada 19 Juli 2019, saya mengalami kehilangan dompet. Sebenarnya kejadian pastinya tidak jelas juga kapan, karena pada tanggal 19 Juli tersebut saya mengikuti event pameran pernikahan yang ramai dikunjungi orang-orang, saya juga pergi ke beberapa tempat lainnya untuk urusan acara tersebut, dan saya baru sampai ke rumah pada pukul sekitar 23.00 malam. Sesampainya di rumah, saya sudah terlalu letih untuk ngapa-ngapain kemudian saya tidur. Keesokan harinya, saat saya ingin berolah raga pagi, saya mencari dompet saya. Setelah beberapa menit mencari, ternyata tidak ditemukan dimanapun. Saya mulai panik dan menghubungi orang-orang yang bersama saya pada tangal 19 Juli. Ternyata tidak ada yang mengetahui juga. Setelah lanjut mencari hampir 1 jam dan tetap tidak ada yang tahu, saya simpulkan dompet saya sudah hilang. Oiya, didompet saya tertera <b>label berisi nama dan nomor telepon </b>agar jika terjatuh atau dicuri lalu dibuang, yang menemukannya bisa menghubungi saya. Mungkin ini kebiasaan baik juga buat teman-teman agar di dompetnya tertera nomor kontak yang dapat dihubungi. Tapi sangat disayangkan, untuk kali ini tidak ada yang menghubungi saya (Dompet saya sebelumnya sudah pernah hilang 2 atau 3 kali, dan biasanya kembali.Memang dasarnya saya ceroboh). Karena itu, dimulai lah petualangan saya mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Untuk hal ini, konteksnya saya mengurus surat hilang di Bandung dan saya berasal dari Tangerang / luar kota.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
H+1 Ke TKP dan Laporan Kehilangan Polisi</h3>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, langsung setelah saya nrimo dengan ikhlas bahwa dompet saya sudah tidak jelas kabarnya, juga supaya tidak terhambat mengurus sidang S2 saya (sungguh apes kejadiannya kurang dari seminggu dari kejadian), saya langsung melaksanakan kesibukan mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Jadi, tanggal 20 juli 2019, Sabtu pagi tersebut, saya mencari lagi di tempat-tempat yang saya kunjungi: fotokopian angkasa pura, lokasi pameran grand ballroom, namun karyawan, satpam, dan tukang parkir di sana tidak ada yang menerima laporan temuan dompet. Untuk jaga-jaga, saya titipkan nomor telepon saya kepada mereka jika suatu saat ada yang melaporkan temuan dompet. Setelah itu, Sabtu siangnya saya bikin surat laporan kehilangan di Polsek Cibeunying. tidak perlu bawa apa-apa sebenarnya, tetapi saat saya melaporkan kehilangan, saya sudah catat dahulu di HP saya, barang-barang apa saja yang hilang. Kebetulan KTP saya punya fotonya (terima kasih kepada aplikasi-aplikasi yg daftarnya harus pakai KTP), jadi saya catat nomor KTPnya, lalu saya tulis barang-barang lainnya yang hilang seperti kartu ATM, SIM A dan SIM C, dan kartu pelajar. Jadi, saat di Polsek, ketika ditanyakan barang apa saja yang hilang, saya dapat lancar menyebutkannya kepada Pak Polisi. Selesai deh pembuatan surat kehilangan di Polsek.</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-za48lqCRYuE/XVIhkmyPBLI/AAAAAAAACK4/2VwuA-b8mv0YrXxV7TJzS9RWkbpUcja8QCLcBGAs/s1600/delete1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="217" data-original-width="296" height="234" src="https://1.bp.blogspot.com/-za48lqCRYuE/XVIhkmyPBLI/AAAAAAAACK4/2VwuA-b8mv0YrXxV7TJzS9RWkbpUcja8QCLcBGAs/s320/delete1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Polsek Cibeunying Kaler</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat saya sedang perjalanan pulang, saya tiba-tiba ingat bahwa saya harus mengurus ke berbagai pihak, serta ada blog yang mengatakan bahwa <b>suratnya bikin beberapa karena yang asli diminta / minta legalisir. </b>Jadi saya kembali ke kantor polisi dan meminta apakah saya perlu fotokopi surat kehilangannya dan minta legalisir, lalu Pak Polisi bilang <b>tidak perlu dilegalisir/bikin beberapa surat, serahkan fotokopiannya kepada yang berkepentingan dan tunjukkan saja yang asli.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya saya cukup ragu karena saya sempat membaca dari blog lain hal yang berbeda, tetapi kalau memang seperti itu saya pun kembali pulang. Karena hari itu hari sabtu dan tidak ada instansi yang buka, sayapun selesai sampai disini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
H+2 Urus KTP</h3>
<div style="text-align: justify;">
Pada hari minggunya, pagi-pagi benar saya kembali ke kantor polisi dan menanyakan apakah saya bisa meminta legalisir surat kehilangan, kali ini Pak Polisi yang berbeda pun mengatakan bahwa tidak perlu dilegalisir lagi, karena capnya jadi ada 2 dan malah menjadi tidak legal. Karena itu, kemungkinan blog yang menyatakan bahwa harus dilegalisir/ bikin suratnya beberapa itu sudah tidak valid ya teman-teman. Tidak perlu beberapa kali ke kantor seperti saya untuk mengkonfirmasi, karena sayang waktunya. Lalu saya mengirim foto surat kehilangan ini ke Tangerang, jadi untuk pengurusan KTP hilang ga perlu bawa surat yang aslinya, dan bisa diurusi oleh orang lain. Mulai dari tingkat RT, RW, dll hingga ke kelurahan. Hari ini juga saya berencana <span style="text-align: justify;">blokir BCA, tapi pemblokiran akan membuat tidak bisa mobile banking. Karena saya tidak pegang banyak cash, jadi saya tidak memblokir BCA saya agar tetap bisa ambil uang, apalagi untuk ambil uang di atm perlu PIN, sehingga dicuri pun belum tau PINnya. Kelebihan BCA menurut saya disini adalah mereka dapat transaksi di ATM tanpa menggunakan kartu, cukup pakai internet banking bisa pakai untuk tarik tunai, sehingga saya dapat tetap tenang karena uang di dompet saya yang hilang pun sebenarnya hanya sekitar 30 ribu rupiah, sisanya tinggal tarik di ATM tanpa kartu.</span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;">H+3 Urus ATM dan KTM ITB</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
22 juli 2019 di Tangerang sudah selesai blankonya, secepat itu. Mungkin karena ketua RT RWnya sedang mudah ditemui, sehingga bisa langsung mengurus di kantor. Dari blanko tersebut, saya harus nunggu 6 bulan sebelum mendapat KTP dalam bentuk kartu, tetapi blanko tersebut pun sudah resmi sebagai KTP yang dianggap asli. Kemudian pada pagi hari saya pergi ke Polrestabes Bandung. Namun saat itu Pak Polisi mengatakan sistem mereka sedang offline, sehingga saya langsung berangkat ke bank BCA Dago. Emang dasarnya saya pikun, saya lupa bawa buku tabungan. Namun karena saya membawa surat kehilangan kepolisian (dan memang benar hanya ditunjukkan), saya bisa langsung diverifikasi dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai latar belakang, transaksi dll, lalu dibuatkan kartu atm yang baru. prosesnya hanya sekitar 15 menit, karena kebetulan sedang sepi.</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-7g6CIbaG_YI/XVIqBWZaGEI/AAAAAAAACLE/U1Vf9mPBNRYvkOj8sF8NKNcwHniCVxLLgCLcBGAs/s1600/delete2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="399" data-original-width="400" height="319" src="https://1.bp.blogspot.com/-7g6CIbaG_YI/XVIqBWZaGEI/AAAAAAAACLE/U1Vf9mPBNRYvkOj8sF8NKNcwHniCVxLLgCLcBGAs/s320/delete2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">BCA Branch Dago</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Langsung jadi deh kartu ATM. Lalu saya ke Bank B*I untuk membuat kartu juga, tetapi disana prosesnya membutuhkan KTP/blanko yang ASLI (sedangkan blanko saya di tangerang) dan buku rekening. Karena itu, saya pun memutuskan untuk memindahkan uang yang ada di sana melalui mobile banking ke bank BCA agar saya tetap bisa bertransaksi selama belum punya kartu B*I, sampai nanti sempet urus lagi karena saya terbatas pada persyaratannya. Lanjut jalan lagi ke satpam ITB di gerbang depan untuk surat kehilangan KTM, cukup menyerahkan fotokopian surat kehilangan kepolisian. setelah surat kehilangan KTM satpam ITB jadi, saya bawa ke prodi. Karena udah tingkat akhir dan tinggal sidang, jd ga dicetak dan dilampirkan saja surat kehilangannya pada sat mengurus kelengkapan sidang/wisuda. Selesai deh perjuangan pada hari ketiga ini, lanjut lagi besok. Walaupun terasa lama, sebenarnya jam 11 siang saya sudah selesai mengurus keperluan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
H+4 Mengurus SIM</h3>
<div style="text-align: justify;">
Hari keempat ini, Selasa 23 Juli 2019, saya kembali ke Polrestabes Bandung. prosesnya cukup membawa fotokopi KTP 1 lembar dan surat kehilangan kepolisian 1 lembar (fotokopian), langsung ke loket 6 (pada waktu saya urus ya, mungkin juga berubah silakan tanya dahulu). Ada yang bilang ke saya harus punya fotokopian SIM nya kalau tidak bisa-bisa disuruh buat baru, ada juga yang bilang kalau di kota yang bukan asal buatnya datanya mana ada, dll. Pokoknya ini bagian yang cukup mendebarkan dan saya pikir akan memakan waktu yang lama, karena terbayang harus ikut tes lagi yang tentunya butuh waktu lebih lama. tetapi ternyata, Pak Polisinya cukup memasukkan nomor KTP kita dan data SIM A dan C saya langsung ada tak sampai 5 menit. Data saya langsung di hekter dengan surat laporan kepolisian dan fotokopi KTP saya. Saya baca di blog juga dan pengalaman teman kalau urusnya harus ke klinik dekat sana dulu, baru nanti diurus di Polrestabes. ternyata tidak, saya diarahkan ke SIM keliling (ditunjukkan jadwal dan lokasinya) tetapi dibilang sebaiknya di gerai perpanjangan SIM di Festival Citylink. Cus deh saya langsung kesana. ssampainya di Festival Citylink, belum ada jam 10 pagi, jadi saya nunggu buka sambil main game. ini ya detail lokasinya</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://festivalcitylink.com/promo/gerai-resmi-pelayanan-sim-online-untuk-seluruh-indonesia/" target="_blank">PUBLIKASI GERAI SIM</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-ae-ejq_EWvc/XVItPipUk3I/AAAAAAAACLQ/PbikfoEnI384-OEhl2yZgxyTXdX-NhCrACLcBGAs/s1600/delete3.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="750" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ae-ejq_EWvc/XVItPipUk3I/AAAAAAAACLQ/PbikfoEnI384-OEhl2yZgxyTXdX-NhCrACLcBGAs/s320/delete3.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gerai Sim Festival Citylink</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Setelah buka, saya pun ke bagian SIM tersebut, kalau tidak salah lantai 2. sesampainya disana, saya kasih surat-surat yang di hekter ke petugas, tetapi ternyata disuruh tes kesehatan dahulu di klinik persis di tenant sebelahnya. Klinik ini khusus tes kesehatan SIM sepertinya, jadi kerjanya sangat cepat, di cek mata, berat badan, sama buta warna, langsung bayar, tidak sampai 15 menit. Baru saya serahkan ke petuas di gerai SIM online, sisanya tinggal ikuti arahan dan petunjuk petugas. Kalau dipanggil namanya maju, kalau disuruh isi ya isi, kalau disuruh ke loket berapa ya ke loket berapa, kalau di suruh fotoya tak perlu gaya selfie. Yang pasti, sebisa mungkin pakai baju rapih dan bawa sisir karena memang akan difoto untuk SIM, dalam kasus saya ya 1 foto untuk SIM A dan SIM C. masa berlakunya juga jadi sama, pada tanggal lahir saya tahun ke 5 setelah pengurusan. Dan tadaa, akhirnya SIM saya pun selesai tidak sampai jam 11 siang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Biaya Biaya</h3>
<div>
Dalam proses ini, saya keluar biaya-biaya mengurusi SIM KTP ATM hilang dong pastinya. Tetapi mohon maaf, angka pastinya saya lupa karena yang penting jadi dulu lah ya, yang penting semua dokumen jadi secepat-cepatnya dahulu. Kira- kira biayanya sebagai berikut (bukan angka pasti, dan dapat berubah sewaktu-waktu):</div>
<div>
<b>Surat kehilangan </b>:<br />
Gratis</div>
<div>
<b>kartu ATM baru</b>:<br />
Rp 1X.000 (didebet dari rekening tabungan)</div>
<div>
<b>pengantar dari Polrestabes :</b><br />
gratis</div>
<div>
<b>SIM A dan SIM C :</b><br />
Rp 1XX.000 (sesuai biaya perpanjangan SIM)</div>
<div>
<b>Urus KTP hilang :</b><br />
Gratis<br />
<b>Transportasi: </b></div>
<div>
Rp 1XX.000 (karena ga punya SIM, jadi naik gojek ke satu tempat ke tempat lain)<br />
<b>Konsumsi:</b><br />
Rp 1X.000 (Mie ayam depan Polrestabes, recommended gan!!)<br />
<br /></div>
<div>
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Ayo dikepoin terus dan dibookmark blog saya agar tetap dapat informasi yang menarik seputar tips kehidupan sehari-hari.</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-14775759501108821962019-06-26T14:27:00.001+07:002020-05-14T16:00:47.747+07:00Hidup Mewah tanpa Menjadi Miskin<div style="text-align: justify;">
Hai teman-teman, saat ini saya mau menjabarkan pandangan saya mengenai penampilan orang-orang yang mungkin bisa dikategorikan sebagai orang kaya. Sebelum membahas orang-orang ini, mohon dipahami bahwa pembahasan ini bukan untuk mengkritisi salah satu pihak ataupun menghakimi kebiasaan-kebiasaan yang ada di masyarakat sebagai kebiasaan buruk, melainkan untuk memandangnya dari kedua sudut pandang, terlebih lagi dari sudut pandang finansial agar penilaiannya menjadi lebih fair. Untuk itu, pertama-tama, kita akan mulai dengan beberapa orang kaya yang memiliki penampilan yang konsisten merepresentasikan pandangan mereka mengenai penampilan mereka, baik selalu berpenampilan sederhana maupun selalu berpenampilan mewah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Beberapa orang kaya yang biasa berpenampilan sederhana adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
Lo Kheng Hong lahir di Jakarta, 20 Februari 1959, atau berumur 60 tahun pada saat tulisan ini dibuat. Om Lo ini adalah seorang "value investor" Indonesia yang sering disebut-sebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia. Pada tahun 2012, Om Lo memiliki aset berupa saham bernilai Rp 2,5 triliun, dan memiliki perusahaan yang terus bekerja untuk dirinya meskipun ia sedang tidur. Walaupun memiliki kekayaan hingga triliunan rupiah, gaya hidup Lo Kheng Hong tidak berubah. Ia senang hidup dalam kesederhanaan, bukan kemewahan. Misalnya urusan kendaraan, meski bisa membeli tunggangan mewah seperti Porsche atau Lamborghini, Lo Kheng Hong masih setia menaiki sebuah mobil merek Volvo. Ia memilikinya sudah lebih dari 10 tahun. Dalam pemikiran Om Lo, barang-barang mewah, apalagi mobil mewah tidak perlu terus dibeli karena harganya akan menyusut. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-TnFCPK5PSwk/XREDmo5b8MI/AAAAAAAACHM/jXCMD2BSBEgPkOwyjGsYrNRqkr1alJqVQCLcBGAs/s1600/delete1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="470" data-original-width="739" height="203" src="https://1.bp.blogspot.com/-TnFCPK5PSwk/XREDmo5b8MI/AAAAAAAACHM/jXCMD2BSBEgPkOwyjGsYrNRqkr1alJqVQCLcBGAs/s320/delete1.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
Alm. Bob Sadino, lahir di Tanjung Karang (sekarang Bandar Lampung), 9 Maret 1933 – meninggal di Jakarta, 19 Januari 2015 pada umur 81 tahun.Merupakan seorang pengusaha yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sehari-hari. Padahal, diperkirakan Net Worth Almarhum pada tahun 2015 mencapai 7,8 miliar dollar! Om Bob selalu berpesan, 'Bergayalah Sesuai Dompetmu'. Tak usah banyak gaya kalau memang tak punya uang, dan tak usah malu jika memang belum punya banyak uang. "Yang beneran punya (uang), enggak akan banyak bicara seperti mereka yang berlagak sok punya," kata Bob.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-VpuHIRqSPyo/XRLuJ4arlcI/AAAAAAAACHo/pC2KApduVG4Sa_7c7dCvHVr3cvjfIgZQgCLcBGAs/s1600/delete%2B4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="351" data-original-width="599" height="187" src="https://1.bp.blogspot.com/-VpuHIRqSPyo/XRLuJ4arlcI/AAAAAAAACHo/pC2KApduVG4Sa_7c7dCvHVr3cvjfIgZQgCLcBGAs/s320/delete%2B4.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
<li style="text-align: justify;">Mark Elliot Zuckerberg (lahir 14 Mei 1984) adalah seorang pemrogram komputer dan pengusaha Internet. Ia dikenal karena menciptakan situs jejaring sosial Facebook bersama teman-temannyanya, dimana Ia hingga sekarang menjadi menjadi pejabat eksekutif dan presiden pada media sosial tersebut. dilansir dari business insider.com, Mark Zuckerberg memiliki kekayaan bersih sekitar $ 56 miliar. Angka ini sebenarnya telah menurun beberapa miliar dari sebelumnya, akibat gejolak yang terjadi beberapa tahun terakhir pada harga saham Facebook. Namun begitu, jelas ia tetap menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Zuckerberg saat ini adalah orang terkaya kedelapan di dunia, tetapi tampaknya dia tidak memiliki niat untuk menghabiskannya dalam kemewahan, terutama seperti membeli mobil mewah, pakaian, dan liburan. Hal ini dapat dilihat dari Mark Zuckerberg yang selalu tampak hidup sederhana bersama istrinya, Priscilla Chan dan anak perempuannya. Pendiri Facebook ini sering terlihat menggunakan T-shirt yang simpel, hoody, dan celana jeans. "Aku ingin membuat hidupku sederhana sehingga aku tidak harus mengambil banyak keputusan kecuali bagaimana cara memiliki kontribusi terhadap lingkungan sekitar," kata Zuckerberg. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-I105WLgiaKU/XRLw3Atl2WI/AAAAAAAACIA/jKPCVkK-3v0BvXKLinE8ZILjjLFIUgvyACLcBGAs/s1600/Screenshot003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="351" data-original-width="630" height="178" src="https://1.bp.blogspot.com/-I105WLgiaKU/XRLw3Atl2WI/AAAAAAAACIA/jKPCVkK-3v0BvXKLinE8ZILjjLFIUgvyACLcBGAs/s320/Screenshot003.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Nah, itu beberapa orang yang bisa kita kategorikan sebagai orang kaya namun berpenampilan sederhana. Bagaimana dengan orang-orang yang berpenampilan mewah? kita juga bisa menemukan orang-orang yang kaya namun berpenampilan mewah loh. Tapi jangan salah, sosok sosok mereka ini pun juga inspiratif, berikut ini contohnya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Hotman Paris Hutapea. Siapa yang tidak mengenal pengacara kondang nan kaya ini. Hotman lahir pada 20 Oktober 1959 di desa Laguboti, Sumatera Utara. Ia adalah anak keenam dari 10 anak dalam keluarga Batak Protestan. Nama depannya diambil dari kata Batak hotma, yang berarti 'mantap'. Ia dikenal sebagai pengacara ulung dengan berbagai aset yang luar biasa. dilansir dari <a href="https://jateng.tribunnews.com/2018/04/25/inilah-daftar-aset-hotman-paris-jumlahnya-bikin-geleng-geleng-kepala" target="_blank">tribunnews</a>, sertifikat rumah yang Ia miliki setidaknya ada 500. Selain itu, Ia juga memiliki hotel dan vila di Bali. Dengan kekayaan Beliau, Ia sering terlihat dengan mobil mewah Ferrari, cincin berlian dan pakaian mahal. Tentu tidak hanya menunjukkan kekayaan yang Ia miliki, Ia selalu menyelipkan pesan moral mengenai kerja keras dan tidak segan-segan membantu yang kesulitan masalah hukum di Kopi Joni favoritnya, tanpa melihat latar belakang ekonomi orang yang meminta bantuan tersebut.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/--hTmuucV6Zs/XRL0dpTdhgI/AAAAAAAACIY/P3IlKfvMHacH5KQuRZIwhDqcFs6wD5cHgCLcBGAs/s1600/Screenshot004.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="349" data-original-width="620" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/--hTmuucV6Zs/XRL0dpTdhgI/AAAAAAAACIY/P3IlKfvMHacH5KQuRZIwhDqcFs6wD5cHgCLcBGAs/s320/Screenshot004.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
<li>Syahrini. lahir 1 Agustus 1982, Ia dikenal secara profesional sebagai penyanyi dan aktris Indonesia. Dia menghabiskan masa kecilnya di Sukabumi, dan kemudian mendapatkan gelar sarjana hukum dari Universitas Pakuan di Bogor. Album pertamanya adalah My Lovely, dirilis pada 2008. Juga dalam diskografinya adalah lagu "Tatapan Cinta," yang muncul di kompilasi soundtrack album film Coklat Stroberi (Chocolate Strawberry). <a href="https://bangka.tribunnews.com/2018/09/09/penghasilannya-sehari-bisa-1-miliar-kekayaan-syahrini-ternyata-dikuasai-oleh-sosok-ini" target="_blank">Tribunnews</a> menyatakan Ia bisa memperoleh 1 miliar rupiah dalam sehari! Ia pernah memposting dirinya pada pesawat jet pribadi, berpakaian mewah, dan jalan-jalan ke berbagai negara. Benar-benar menikmati hidup ya?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-wiYbO6sTI-4/XRL2oMe9K4I/AAAAAAAACIk/XOuYC14Za2I2WtV30Zv8ZtR_Rhdyp0FzQCLcBGAs/s1600/Screenshot005.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="345" data-original-width="661" height="167" src="https://1.bp.blogspot.com/-wiYbO6sTI-4/XRL2oMe9K4I/AAAAAAAACIk/XOuYC14Za2I2WtV30Zv8ZtR_Rhdyp0FzQCLcBGAs/s320/Screenshot005.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
<li>Atta Halilintar. Siapa yang tidak kenal dengan youtuber muda nan nyentrik satu ini. Ia lahir di Dumai, Riau, 20 November 1994, dan merupakan anak sulung dari kesebelasan Gen Halilintar. Saat Ia 11 tahun, Atta merintis bisnis dengan menjual nomor perdana. Bisnis ini berkembang hingga Atta punya konter sendiri. Setelah sukses, Atta menjajal usaha baru menjual kendaraan bekas. Dia sempat tidak dipercaya karena usianya terlalu muda, tetapi lagi-lagi ia sukses menjalani bisnis tersebut. Tak hanya bisnis kartu perdana dan kendaraan bekas, Ia juga menjual ponsel asal Cina. toko pertamanya ia buka di Kawasan Lebak Bulus. Ternyata, ponsel Cina itu ternyata laku dipasaran dan ia berhasil meraup keuntungan mencapai Rp 1 miliar. Saat ini, Ia memiliki subscriber Youtube mencapai 17 juta orang, dengan berjuta viewer setiap kali Ia meng-upload video di Youtube. Ia memiliki berbagai mobil mewah seperti BMW i8 dengan harga sekitar Rp 4 miliar, Range Rover, Alphard, dan Mini Cooper.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-K3HHeYE_3Bs/XRL78CIhNnI/AAAAAAAACJI/dZfvnlutsFspL1C_02sv-XzmFQXlSsxuwCLcBGAs/s1600/Screenshot007.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="438" data-original-width="494" height="283" src="https://1.bp.blogspot.com/-K3HHeYE_3Bs/XRL78CIhNnI/AAAAAAAACJI/dZfvnlutsFspL1C_02sv-XzmFQXlSsxuwCLcBGAs/s320/Screenshot007.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Jadi, gaya hidup seperti apa sebenarnya yang benar, baik, dan dapat ditiru oleh orang-orang "biasa" seperti kita? Apakah kita harus hidup sesederhana mungkin seperti pada kelompok pertama, atau bekerja keras agar dapat hidup mewah seperti kelompok yang kedua? Apapun gaya hidup mereka, mereka telah membuktikan bahwa mereka berhasil memiliki uang yang banyak loh! Bukan bicara soal apakah keluarganya memang sudah kaya dari awal atau tidak, toh mereka tetap memiliki penghasilan sendiri yang fantastis. Jadi, mana yang harus kita pilih? Nah, sebelum kita masuk kesana, ada baiknya kita mengenal dulu mengenai konsep <b>net worth.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b>Net Worth / Kekayaan Bersih</b></h3>
<div>
Pernah dengar lagu Jessie J yang berjudul price tag? kurang lebih begini lirik awalnya:</div>
<blockquote class="tr_bq">
<br />
<div style="text-align: center;">
Seems like everybody's got a price,</div>
<div style="text-align: center;">
I wonder how they sleep at night</div>
<div style="text-align: center;">
When the sale comes first</div>
<div style="text-align: center;">
And the truth comes second.</div>
<div style="text-align: center;">
Just stop for a minute and smile</div>
</blockquote>
<br />
Yup, orang-orang yang sering membandingkan diri sendiri dan orang lain cenderung melihat orang lain seperti ada price tag pada kepalanya. Hal ini menunjukkan ada orang-orang yang akan dianggap "mahal", ada juga yang dianggap "murah", meskipun sejatinya kehidupan setiap orang itu tidak ternilai harganya. Konsep ini diturunkan dari istilah "Net Worth". Net worth atau kekayaan bersih adalah nilai semua aset, dikurangi total semua kewajiban/utang. Dengan kata lain, kekayaan bersih adalah apa yang dimiliki dikurangi apa yang terutang.<br />
<br />
Contoh yang termasuk dalam aset adalah uang, tabungan, mobil, saham, pakaian, rumah, gadget, apartmen, emas dan lain -lain. sederhananya, semua barang yang seseorang miliki dan bisa dijual atau digunakan untuk membeli barang lainnya.<br />
<br />
Sedangkan yang termasuk kewajiban adalah hal yang harus seseorang bayar, termasuk didalamnya semua beban biaya yang dimiliki setiap orang, misalnya cicilan, biaya hidup secara umum, utang, dan lain-lain yang harus dibayar.<br />
<br />
Misalnya, seseorang dengan aset berikut: rumah senilai 250 juta, saham senilai 100 juta, dan motor serta aset lainnya bernilai 25 juta . Kewajiban utamanya adalah hipotik rumah sebesar 100 juta dan kredit sisa motor sebesar 10 juta.<br />
<br />
Kekayaan bersih orang tersebut akan dihitung sebagai [250 juta + 100 juta+ 25 juta] - [100 juta + 10 juta] = 265 juta<br />
<br />
Asumsikan bahwa lima tahun kemudian, nilai rumahnya menjadi 225 juta, saham naik hingga 120 juta, tabungan 20 juta, motor dan aset lainnya bernilai 15 juta.<br />
<br />
Untuk kewajiban, sisa pinjaman hipotek 80 juta, dan kredit motor sudah lunas.<br />
Kekayaan bersih lima tahun kemudian adalah [225 juta + 120 juta + 20 juta + 15 juta] - 80juta = 300 juta.<br />
<br />
<br />
<h3>
<b>Perubahan Net Worth</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Nah sekarang poin penting yang harus diperhatikan adalah perubahan net worth itu sendiri. Net worth/kekayaan bersih bisa berkurang jika nilai aset turun ataupun nilai kewajiban naik. Nilai aset bisa turun jika aset yang kita miliki mengalami <b>depresiasi </b>atau penurunan harga barang. Misalnya, jika anda membeli mobil mewah pada tahun 2005 dan anda ingin menjualnya pada hari ini, anda akan memperoleh penjualan yang pasti lebih rendah dari harga belinya, mungkin hanya 50%nya atau kurang. Hal ini menyebabkan nilai aset anda berkurang, hingga akhirnya semua komponen mesinnya rusak dan bertahun-tahun kemudian terjual hanya seharga barang rongsok. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini selalu terjadi pada barang-barang yang kamu miliki, baik yang mewah maupun biasa saja, kecuali kamu memiliki barang yang tidak mungkin diproduksi lagi, sangat sulit rusak, dan bisa diturunkan hingga beberapa generasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh barang yang sulit terkena depresiasi adalah tanah dan jam tangan limited edition yang tahan beratus-ratus tahun. Aset yang tidak terkena depresiasi berikutnya adalah kepemilikan perusahaan. Ya, kamu bisa beli perusahaan, dan biarkan perusahaan itu bekerja hingga keuntungannya selalu menambah nilai yang kamu miliki. Saat kita bicara perusahaan, tak usah berpikir perusahaan besar macam pabrik, restoran dll. Jika kamu punya toko kelontong yang selalu ramai pembeli pun akan menambah kekayaan kamu. Bahkan, kepemilikan saham pun termasuk sebagai kepemilikan perusahaan, dan modalnya bisa dibawah toko kelontong loh!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan bagian kewajiban selalu menurunkan kekayaan kamu. Misal kamu nyicil mobil, maka cicilan mobil tersebut akan menurunkan kekayaan kamu. Jadi intinya, jika kamu membeli barang mewah, misalnya mobil mewah dengan cara menyicil, maka pada tahun ini kekayaan kamu TIDAK BERTAMBAH, karena mobil tersebut menjadi aset kamu, sedangkan cicilannya menjadi kewajiban kamu. Masuk akal kan? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang lebih parahnya lagi, dengan membeli mobil mewah, 5 tahun lagi, kamu tidak akan bisa menjual di harga yang sama dengan harga kamu beli, sehingga asset kamu turun, tetapi kewajiban cicilan kamu tetap berdasarkan harga pada saat kamu beli, sehingga kekayaan kamu akan BERKURANG. tunggu 40 tahun kemudian, kamu hanya punya kekayaan senilai mobil rongsokan. Terus, kalau mobilnya dirawat gimana? ya jelas kekayaan kamu pun akan berkurang karena biaya perawatan tersebut pun akan kamu ambil dari UANG kamu kan? Otomatis, pembelian barang-barang mewah tersebut akan menggerogoti kekayaan kamu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oiya, jangan salah, beli rumah mewah JUGA mengalami depresiasi loh! rumah mewah juga kalau ditungguin sampai 50 tahun kemudian hanya bisa terjual sebagai rumah bobrok, kecuali kamu rawat, dan biaya perawatannya pun menggerogoti keuangan kamu juga. Beli lah tanahnya, karena apapun yang terjadi, tanahnya jadi gundul atau tidak, tanahnya jadi bergelombang atau tidak, tanah tersebut tidak akan berubah ukurannya, dan semakin banyak jumlah penduduk, semakin tinggi kebutuhan tanah dan semakin naik harganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu kenapa orang-orang "biasa" (bukan orang-orang yang menjadi contoh pada kelompok orang kaya diatas ya! Kalau mereka, saya percaya mereka memiliki penghasilan yang lebih dari cukup untuk membeli barang-barang tersebut, dan saya sangat mensupport hal tersebut, saya akan jelaskan sebentar lagi!), Kenapa orang "biasa" senang membeli mobil mewah? Karena bagian tanggung jawab/utang tidak pernah bisa dilihat oleh orang lain. Utang itu bersifat privasi, tertutup, dan tidak etis untuk ditunjukkan di hadapan publik! Alhasil, ketika seseorang mencicil mobil mewah, "net worth" yang ada dipikiran masyarakat adalah minimal senilai dengan harga mobil tersebut!. Jika Ia tidak memiliki uang sebanyak tanggung jawab cicilan mobil tersebut, otomatis nilai kekayaannya dibawah harga mobil tersebut, setelah mobilnya disita karena tidak mampu bayar! Ini yang seharusnya menjadi pertimbangan kamu, setelah memahami konsep ini, bahwa kekayaan yang di pamerkan di depan mata kamu mungkin benar-benar kekayaannya, tetapi mungkin juga diimbangi dengan utang yang sama besarnya (bahkan lebih besar karena harga barangnya sudah turun setelah beberapa tahun!) sehingga tidak mudah terpukau dengan orang-orang yang pamer tersebut. Ingat dan Disclaimer, saya tidak menghakimi bahwa barang-barang mewah yang dimiliki orang-orang kaya yang menjadi cotoh diatas hasil ngutang atau apapun yang bernilai negatif! Mereka memiliki penghasilan yang lebih dari cukup untuk memiliki barang-barang mewah tersebut! Intinya adalah, kalau kamu beli barang-barang mewah, kamu akan kehilangan uang karena perawatan barang tersebut ataupun penurunan nilai jual yang bisa kamu miliki. Pertanyaan besarnya, kenapa orang kaya tetap membeli barang mewah tersebut, dan tidak menjadi miskin? Apakah kita sebagai orang "normal/biasa saja" bisa juga pakai barang mewah tanpa kekayaan yang semakin berkurang? Jawabannya BISA!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Punya Barang Mewah tanpa Menjadi Miskin</h3>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita lihat 2 kelompok orang "berduit" diatas, mereka sama-sama memiliki kekayaan yang besar, tetapi kelompok yang pertama mencegah uangnya lari ke barang-barang yang terkena depresiasi, sedangkan kelompok kedua tetap membeli barang-barang yang terkena depresiasi. Kelompok pertama memiliki kepemilikan atas perusahaan, saham maupun tanah untuk mencegah kekayaannya habis terkena depresiasi. Lalu, apakah kelompok kedua akan kehabisan kekayaannya akibat depresiasi karena membeli barang mewah? Jawabannya TIDAK!, dan kamu juga bisa melakukannnya!</div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, k<span style="text-align: justify;">etika seseorang membeli mobil mewah, "net worth" orang tersebut yang ada dipikiran masyarakat adalah minimal senilai dengan harga mobil tersebut. Dan masyarakat senang dengan kemewahan. Masyarakat akan senang melihat orang kaya ini mereview mobilnya, melihat bagaimana mobil tersebut melaju, bahkan mereka akan sangat senang jika ada orang "normal" lainnya yang bisa diajak masuk ke mobil tersebut. Melihat adanya minat yang besar tersebut, orang-orang yang terkenal bisa memamerkan mobil yang mereka miliki di akun media sosialnya, dan meminta bayaran iklan kepada produk-produk yang juga ingin diasosiasikan dengan kemewahan. Dengan jumlah viewer yang sangat tinggi, tentu dalam beberapa kali menggunakan mobilnya untuk menarik perhatian masyarakat, orang tersebut sudah bisa menghasilkan keuntungan melebihi depresiasi mobilnya!Contoh lainnya, dalam kasus jasa profesional, Seorang penyedia jasa profesional bisa mengasosiasikan kekayaannya dengan kerja keras yang Ia lakukan, jelas kalau ada orang-orang yang ingin menjadikannya sebagai partner, mereka bisa mengekspektasikan profesionalisme yang tinggi, tentu dengan bayaran yang sesuai dengan gaya yang Ia tampilkan. Begitu juga pegiat entertainment, mereka bisa menggunakan barang-barang bernilai ratusan juta dan orang akan sungkan memberikan penawaran senilai 1 atau 2 juta, yang benar saja! Inilah yang dimaksud dengan branding, dimana kemewahan tersebut diasosiasikan dengan kualitas maupun pesan apapun yang ingin diberikan dengan menggunakan barang mewah tersebut. Oiya, hal ini pun tidak mudah loh kalaupun kamu mampu membeli barang mewah dan berusaha menggunakan barang mewahnya untuk menaikkan branding kamu. Orang-orang ini menghabiskan waktu untuk membuat video yang baik untuk mereview barang tersebut, merawatnya supaya tidak rusak sebelum waktunya, sewa pekerja untuk mengurus mobil mewah, cuci pakaian mewah di tempat khusus, kemungkinan hilang karena dicuri, dll. Intinya, kamu harus benar-benar memikirkan apakah barang-barang ini menghasilkan nilai tambah yang lebih besar daripada depresiasi dan perawatan yang dikeluarkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, mereka bukannya tidak terkena depresiasi, tetapi barang mewah tersebut "digunakan" untuk menghasilkan uang, baik secara langsung maupun tidak langsung, dimana uang yang dihasilkan lebih besar daripada depresiasi yang dialami. Mereka akan terkena depresiasi, tetapi kekayaannya tidak akan habis, karena aset tersebut digunakan dengan lebih baik. Jadi jalan mana yang harus orang "biasa" pilih agar tetap bisa hidup tanpa kekurangan uang?</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;">Kesimpulan</span></h3>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Jadi, dapat disimpulkan depresiasi aset AKAN memakan kekayaan kamu jika aset tersebut tidak menjadi sumber penghasilan. Kalau kamu belum memiliki niat untuk menggunakan barang mewah itu untuk menambah penghasilan, sebaiknya tidak dibeli dan tetap hidup sederhana, serta beli aset berupa kepemilikan saham, surat utang, dll, yang jelas-jelas menghasilkan uang. Jika kamu sudah kepikiran untuk membeli barang mewah, pastikan kamu punya strategi untuk menjadikan kemewahan itu menghasilkan tambahan uang buat kamu, dan pastikan tambahan uang tersebut lebih besar daripada penurunan harga barang tersebut di pasaran. Misalnya kamu beli mobil ferrari, kamu mungkin bisa menyewakan mobil tersebut dengan harga yang sangat mahal jika sedang tidak terpakai. Pertanyaannya, berapa banyak orang mau menyewa mobil ferari? Untuk apa mereka mahal-mahal menyewa mobil ferari? Kalau kamu rasa tidak ada, urungkan niat tersebut, kecuali kamu pembalap profesional yang ingin mobilnya ditempeli stiker iklan-iklan, kamu bisa dapat tambahan penghasilan dari sana. Atau mungkin kamu ingin merasakan bagaimana mengendarai mobil mewah, kamu bisa saja menyewa mobil tersebut, lalu berfoto-foto di dalamnya dengan berbagai kostum, lalu kembalikan. Hal ini akan melepaskan kamu dari tanggung jawab membeli mobil mewah, toh cuma ingin merasakan. Atau ingin punya rumah mewah? ada ratusan rumah mewah di puncak dan lembang yang bisa disewa dengan harga cukup mahal, tapi tidak semahal depresiasi ketika kamu membelinya. Bahkan, kamu tidak perlu menyapu rumah tersebut bertahun-tahun kemudian! Intinya, jangan membeli barang, terutama yang mahal, jika kamu belum tau bagaimana cara menaikkan jumlah uang mu dengan membeli barang tersebut. Jika dengan membawa mobil mewah seorang sales bisa menjangkau clien yang mau membayar mahal, maka go ahead! Tapi ingat, masih ada opsi untuk "menyewa" mobil tersebut. Tetapi, untuk seorang pemimpin perusahaan non-profit/organisasi sosial yang penghasilan perusahaannya dari sumbangan? Mungkin menggunakan mobil super mewah akan membuat perusahaannya kehilangan kepercayaan dari donatur dan akhirnya menurunkan jumlah donatur. Ini contoh ekstrim saja, tidak mengarah ke contoh nyata apapun! Tapi kelihatan kan bedanya, tiap pekerjaan memiliki kebutuhan yang berbeda akan kepemilikan barang mewah. Jadi gimana, udah kebayang kan? Kalau ada pertanyaan & opini lain, yuk diskusi di komentar! Cheers!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disclaimer: Saya TIDAK menyuruh, memaksa, maupun mengharuskan pembaca blog ini untuk melakukan apapun. Semua yang disarankan di blog ini merupakan opini pribadi, bersifat hiburan, dan tidak untuk mengganti saran profesional yang pembaca terima sebelumnya. Setiap keputusan apapun yang pembaca ambil setelah membaca blog ini merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing dan penulis tidak bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.</div>
<div>
<br />
<br />
<b>Artikel ini adalah bagian dari postingan dengan tema <a href="https://petroleart.blogspot.com/p/business-and-soft-skill.html" target="_blank">Business & Softskill</a></b></div>
</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-77873303268286579532018-07-11T22:36:00.000+07:002020-05-14T16:00:39.699+07:00Cerita Tenun Sarung Ulos Tarutung<div class="MsoNormal" style="page-break-after: avoid; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="line-height: 107%;"><span style="font-size: large;">Suku Batak</span></span><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="page-break-after: avoid; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="line-height: 107%;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa
terbesar di Indonesia. Nama Batak merupakan sebuah panggilan kolektif untuk
mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Pantai
Barat dan Pantai Timur di Provinsi Sumatera Utara. Suku bangsa yang
dikategorikan sebagai Batak adalah Toba, Karo, Pakpak, Simalungun, Angkola, dan
Mandailing. Batak adalah rumpun suku-suku yang mendiami sebagian besar wilayah
Sumatera Utara. Namun sering sekali orang menganggap penyebutan Batak hanya
pada suku Toba padahal Batak tidak diwakili oleh suku Toba. Sehingga budaya dan
bahasa Batak terbagi dalam budaya dan bahasa Toba, Karo, Simalungun dan
suku-suku lain yang serumpun.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></span><br />
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><b>Tarutung</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kota Tarutung adalah kota kecamatan yang merupakan ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Kota Tarutung merupakan Kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil di Kabupaten Tapanuli Utara tetapi memiliki kepadatan tertinggi di Kabupaten tersebut. Tarutung juga dikenal sebagai kota wisata rohani di mana di kota tersebut berdiri bangunan salib megah yang dinamai Salib Kasih. Bangunan tersebut didirikan untuk mengenang peristiwa penyebaran agama Kristen di tanah Batak yang dirintis oleh Misionaris asal Jerman, yaitu Dr. I.L. Nommennsen. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Selain sebagai kota wisata, ternyata kota Tarutung juga memiliki berbagai potensi budaya yang dapat dikembangkan, seperti sedum Tarutung yang dapat dikatakan telah menjadi trend busana baru. Dengan dukungan, minat dan penghargaan dari masyarakat Indonesia, bukan tidak mungkin budaya lokal Tarutung dapat diminati juga bahkan di tingkat internasional. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 17.12px;">KUNJUNGI TOKO KAMI UNTUK HARGA TERBAIK, LEBIH MURAH DARI TOKO ONLINE LAIN, BAHKAN LEBIH MURAH DARIPADA BELI DARI MEDAN!!!!!</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 17.12px;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 17.12px;">RESELLER WELCOME!</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 17.12px;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 17.12px;"><a href="https://www.tokopedia.com/piteruid" target="_blank">Souvenir dan Inspiratif Tokopedia</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><b>Tenun Tarutung</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tenun Tarutung merupakan salah satu jenis tenun tradisional lokal Sumetera Utara yang paling diminati dan paling populer, serta jenis tenun ini merupakan salah satu yang paling rumit dalam pembuatannya. Umumnya, Orang-orang yang datang ke Tarutung mempunyai beberapa sebutan untuk jenis tenun ini, seperti songket tarutung, mandar tarutung, atau sarung tarutung. beberapa motif yang cukup diminati adalah motif tumtuman, pucca / puca tabur, dan piala. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saat ini, tenun Tarutung tidak hanya ramai digunakan dalam kegiatan adat batak, tetapi juga dalam berbagai acara pesta kalangan atas di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa kualitas hasil pengrajin dan penenun Tarutung yang tidak main-main, tidak mudah diduplikasi serta memerlukan ketelatenan yang tinggi. Seorang pengrajin bahkan memerlukan waktu kurang lebih 1 bulan untuk menyelesaikan satu sarung Tarutung. Para pengrajin juga menjaga proses pengerjaan tetap tradisional secara turun-temurun dan tidak terburu-buru dalam penyelesaiannya untuk tetap menjaga kualitas hasil pengerjaannya. Dengan memakai tenun Tarutung yang dikerjakan secara "handmade", terdapat pesan yang lebih dalam dari sekedar memakai pakaian khas nusantara sebagai salah satu mode fashion. Tenun tangan tarutung merupakan bentuk kepedulian dan upaya dalam melestarikan budaya asli Indonesia agar tetap hidup. Hal ini lah yang membuat harga tenun asli tangan memilki nilai seni yang tinggi dan mewah, lebih dari sekedar buatan pabrik yang tanpa nilai filosofi kearifan lokal bahkan cenderung mematikan kesenian dan pengrajin tradisional lokal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Para pengrajin umumnya adalah ibu rumah tangga di kawasan Tapanuli Utara. Alat-alat yang digunakan masih tradisional, dan proses penenunan biasa dilakukan di rumah pengrajin masing-masing di siang hari. Mereka sibuk menggerak-gerakan bilah-bilah lidi dengan terminologi yang berbeda seperti Hapulotan, Hatulungan, ataupun Pargiunan. Hapulotan digunakan untuk mengatur benang tenun agar tidak simpang siur, sedangkan hatulungan digunakan untuk mengatur pola dan baris-baris benang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><b>Motif dan Variasi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan banyaknya permintaan dan selera masyarakat yang berbeda-beda, para pengrajin memilki berbagai pilihan yang biasanya ditawarkan untuk pembeli. Dari jenis benang, pilihan terbaik adalah dengan menggunakan jenis benang 100. Tenun dengan menggunakan benang 100 memiliki warna yang lebih cerah dan berkilat lebih indah. Terminologi lokal yang digunakan untuk menunjukkan berkilat-kilat indah ini sering disebut motif “siang-malam”. Jika pembeli merasa benang 100 terlalu mahal, maka jenis benang dengan kualitas dibawahnya adalah benang bekanbaru/pekanbaru. Meskipun harga benang yang lebih murah sehingga biaya pembuatan menjadi lebih murah juga, Pengrajin jarang memproduksi kain tenun siap beli dengan menggunakan benang jenis ini karena kualitasnya dibawah benang 100 dan pembeli cenderung jauh-jauh pergi ke Tarutung untuk memperoleh jenis yang terbaik. Karena itu, biasanya penenunan dengan menggunakan benang pekanbaru akan dilakukan jika pembeli bersedia pre-order kemudian dikirim ke alamat pembeli.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berdasarkan kerumitan, pengrajin di Tarutung juga memiliki berbagai variasi jenis motif yang digunakan. Jika pembeli ingin motif yang lebih sederhana dan lebih murah, maka motif semi tumtuman atau puca tabor bisa dipilih karena motifnya yang lebih jarang. Untuk motif yang lebih istimewa, pembeli dapat memilih model tumtuman dan tumtuman penuh/full yang bisa membuat selisih harga hingga lebih dari 2 juta rupiah. Hal ini menunjukkan kerumitan dalam pembuatan untuk setiap sentimeter sarung tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-N7xe_5YSF5Y/W0YjVXownEI/AAAAAAAAB5I/kk98tYDvIsIGNLpB9bXOmXoEc_cG_xj7wCLcBGAs/s1600/semi%2Btumtuman%2B1.45%2Bjt.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1032" data-original-width="581" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-N7xe_5YSF5Y/W0YjVXownEI/AAAAAAAAB5I/kk98tYDvIsIGNLpB9bXOmXoEc_cG_xj7wCLcBGAs/s320/semi%2Btumtuman%2B1.45%2Bjt.jpeg" width="180" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-16H6LCCkTgU/W0YjVVPj8PI/AAAAAAAAB5M/y8tAjFDBliwXHIXCDC8-GIozsgcxYTFBgCLcBGAs/s1600/tumtuman%2B2.5%2Bjt%2Bno%2B2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1032" data-original-width="581" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-16H6LCCkTgU/W0YjVVPj8PI/AAAAAAAAB5M/y8tAjFDBliwXHIXCDC8-GIozsgcxYTFBgCLcBGAs/s320/tumtuman%2B2.5%2Bjt%2Bno%2B2.jpeg" width="180" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Tentu anda sudah dapat menebak pada
kedua gambar diatas, mana yang merupakan motif semi-tumtuman, dan mana yang
termasuk motif tumtuman penuh “siang-malam”.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-716370128011690082016-02-16T17:49:00.001+07:002020-05-14T16:00:23.691+07:00Free Download Vocabulary Test for Business <div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; line-height: 18.48px;">There are a lot of advantages in socializing with business professionals. Most of the have the communities that support each other, and they have positive attitude in facing their problems. They are also willing to help you when you are in a problem. But it is not easy to join these premium communities. They should first see that you are a motivated person, polite, and civilized. They don't want to spoil their great attitude, habits, and vision with people who know nothing about the beauty of hard work, big vision and social respect. thus, they often filter their surrounding with the right people and those who help them to achieve a better goal. Sometime, the simplest thing they want to see is either you are well educated or not.</span></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; line-height: 18.48px;"></span></span><br />
<a name='more'></a><span style="color: #222222; font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; line-height: 18.48px;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="line-height: 18.48px;">we should have known the importance of English in the business activities and communities. as I have shared the </span><b style="line-height: 18.48px;"><a href="http://petroleart.blogspot.co.id/2016/02/enhance-your-english-vocabulary.html" target="_blank">program of advanced vocabulary test</a></b><span style="line-height: 18.48px;">, I also want to share another similar program which is focused on common vocabulary in the business activities. One day, you'll need to do presentation in front of the stake holders, directors, or entire company staffs, I think it will be a great opportunity to show your skill in business with useful expressions in sophisticated words, thus gaining trust of those big people. You also may use the skill to impress them in business plan and your writing of formal letter, either to your boss or to other companies. the result? Promotion and raise! Why? Because the company will search a trusted, well educated, and impressive people to lead and compete with other company, and to make sure they have a person to fit with the international business communities. Guess what, by doing vocabulary evaluation with this test you are one step ahead of other people! Good for you, success is in you hand! Even if you are a student, you should start this test as soon as possible to face the real world.</span></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; line-height: 18.48px;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; line-height: 18.48px;">Here, I have uploaded a program which can be used as your business vocabulary builder. There are many business related words to be remembered and the vocabulary list is very long, so I will separate this program into several chapters. (stay tune in this blog for the next part). Although it is important for many people, I want to make it as FREE business vocabulary builder since I hope this blog can help as many people as possible. It feels great for me to help people get a better business career. I also wonder if I can make the program for French, Spanish, or Chinese vocabulary builder, but it will take quite a long time, since the sources are less common. You also need to know the common vocabulary phrases to use the words effectively, so in the program, there will be example sentence to know the context of the words. </span></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; line-height: 18.48px;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , sans-serif; line-height: 18.48px;">I suggest you to train and remember these vocabulary until it flows naturally in your business conversation. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; line-height: 18.48px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-size: 13.2px; line-height: 18.48px; text-align: justify;">
<b style="color: black; font-size: medium; text-align: center;">Please Kindly message in this post for the download link</b></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #222222; font-size: 13.2px; line-height: 18.48px; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-size: 13.2px; line-height: 18.48px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-size: medium; line-height: normal;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">have you downloaded the excel program? Good! Now as I've explained <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/2016/02/enhance-your-english-vocabulary.html" target="_blank"><b>in previous post</b></a>, I use <b>recursive program </b>and it need a little adjustment in your excel.</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>1. Choose Excel Options from Menu</b></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-UZ7sUiTUoNk/VrlIIz4tVyI/AAAAAAAAAbE/JYt3ASt8uQ4/s1600/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="356" src="https://4.bp.blogspot.com/-UZ7sUiTUoNk/VrlIIz4tVyI/AAAAAAAAAbE/JYt3ASt8uQ4/s640/1.png" width="640" /></span></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(the position is different from EXCEL 2007 and 2010, but still, choose "excel options") </span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>2. Choose Formula tab (left); in <u>calculation options</u>, tick <u>enable iterative calculation</u>; then click OK </b>(the maximum iterations and maximum change is not matter, actually this program only need 1 iteration) </span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-ZqHTqG47ui4/VrlJChz9o-I/AAAAAAAAAbM/MM9Sapdx0yI/s1600/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="358" src="https://3.bp.blogspot.com/-ZqHTqG47ui4/VrlJChz9o-I/AAAAAAAAAbM/MM9Sapdx0yI/s640/2.png" width="640" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-size: medium; line-height: normal; text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">Done. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">Now the program can be used and practice a lot of vocabulary! Practice makes perfect! <b>write your answer </b>in the answer section, then <b>click enter</b>, next question will be displayed<b>.</b> <b>Compare your answer</b> with key answer and go to next question. <b> Practice as many times as possible. </b>Good Luck, future professional!!!</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ePmyxEoClxE/VrlRd22pL9I/AAAAAAAAAbc/1WO7frLpWJE/s1600/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="358" src="https://1.bp.blogspot.com/-ePmyxEoClxE/VrlRd22pL9I/AAAAAAAAAbc/1WO7frLpWJE/s640/3.png" width="640" /></span></a></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><b style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; text-align: justify;">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></span><br />
<br />
<b style="text-align: center;">Please Kindly message in this post for the download link</b></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-74214202467040358952016-02-14T13:27:00.000+07:002020-05-14T15:59:59.067+07:00 Why being Sustainable is Better than being Consistent for Procrastinator<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-QiwY4bK7Q-k/VsR7I7pz0II/AAAAAAAAAcI/t0f3nVCQZCU/s1600/Bored%2Bagin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://2.bp.blogspot.com/-QiwY4bK7Q-k/VsR7I7pz0II/AAAAAAAAAcI/t0f3nVCQZCU/s400/Bored%2Bagin.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>How to deal with Procrastination?</b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Procrastination means the habit of delaying activities people should actually do, especially when the activities are important and really need immediate focus or attention. There are many people dealing with procrastination in their daily activities, and everybody procrastinates at certain time, either when they feel bored, stressed, or tired. People may procrastinate at work, at study or doing homework (college students often procrastinate more at the time of exam week!), or when they should do exercise (instead, they become bench-potato!). As procrastination become a more common habit (since people easily browse some random articles on the Internet or scrolling through Facebook to avoid things they should do), a lot of people certainly guilty for this bad habit. Procrastination consume their productivity, and at the end of the day it causes them stress. People event try to maintain it with apps or tight supervision. If they procrastinate, near the deadline, they will feel that it is harder to achieve their primary goal, and it leads to frustration. They wake up all night long near the deadline, have not enough sleep and it is bad for their health.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">So, if this is a problem of many people. what do the non-procrastinator say to us? Yes, the most common advice from them is simply "be discipline" and " be consistent". That is what those non-procrastinator do, and that is also the main issue of us, and we can't simply accept that input because that is just "not suitable for me". Being discipline is not our solution, it is our problem!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Through up and down, I have seen a lot of reasons why I, and others, delay doing everything important in our life and it gives me a simple perspective to deal with this bad habit. This is what I call <b>"BE SUSTAINABLE".</b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b>
What do I say with sustainable means doing things which is simply you may afford do forever. Can you see what I mean? let me explain a little bit.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Have you ever heard about sustainable energy? It is the energy which may sustain for thousands years. Unlike energy from petroleum coal, it only produces a little amount of energy, which is already there in the nature. It is just being there since the first place, energizing the nature, whether human will maximize the potency or not. It is just there and will always be there. The energy from sun, water flow, waves, or wind will always be in the nature, either human use the energy or not. The petroleum, the nonrenewable energy, although it gives a lot of energy in modern era, it somehow will be depleted. We do everything and maximize the technologies simply to fit the demand for the decreasing petroleum resources. The usage will be more efficient day by day while the resource will be depleted. It is so EFFORT-FULL.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">And being sustainable as procrastinator means, don't do things which are the goal in the deadline, but simply do the part you might do <b>effortless </b>and you are sure you could do it everyday in a year/ until deadline. It is almost the same as what in the Blogs and websites say "make it in a small piece". But even in a small piece, sometime you feel the burden to finish it. You should not make it a small piece. in Being sustainable, you make it a small ritual. the things you may do every single day, just like other ritual you do (praying before eating, bringing umbrella in the cloudy weather, charging hand phone before going to sleep, etc. Even checking Youutube before go to sleep!). It is not even "a work" for you, although you know it somehow will help you later. and that' how a procrastinator might overcome the habit. Do thing about the work which is effortless and do it as the ritual. yes, being a procrastinator is a disadvantage for our productivity, but we can maintain it!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I will explain to you in this article why being sustainable is helpful to beat common reasons for procrastination. Below are some of the key reasons why people procrastinate, why being sustainable has helped people, and some real life example:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">The big picture is complex and the project is unpleasant.When working a complex project,some people simply don't know where to start and they think working earlier and taking a small step worth nothing for the project. And because of that reason, many people will tackle a task with delaying the job until "the right time". They forget that although it is not enjoyable, it still needs to be completed. Why it is really helpful to be sustainable? Yes, it won't change the fact that the job is unpleasant, but it will change the burden you have near the deadline. As a procrastinator, we are really often work as efficiently as possible near the deadline. While being sustainable won't change this habit, it will give us less burden and less anxiety near the deadline.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Because people fear that they do it wrong and they will fail. When people are not sure, they delay th completion because they don't want to do useless thing. Being sustainable is very helpful in this case, because since the very first place, they bear in mind that they only do thing which is effortless and they got nothing to lose for doing that, even if you fail. I mean, you never feel burdened too just because you bring umbrella while the cloudy weather become hot! you don't lose your umbrella, and you don't lose energy either. Just your daily ritual in the cloudy weather.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Distractions. Sometimes the temptation to have a small talk with your friends, play games or take some coffee breaks will delay your job. being sustainable won't deal too much with this. you just allow the distraction since you have done the effortless things you do. After all, as a procrastinator, you have accepted that whatever you do, you'll end up doing that near the deadline right? moving out from the distraction won't make you want to focus on the burdening job (just like keeping away your phone help you to stay away from facebook. If you are a procrastinator, you know it won't work. You just love it!). So the aim of being sustainable is not to make you loving the job burdening you, but at least it will help you to minimize the burden near the deadline. It feels great! and perhaps, by doing effortless things, you may start loving the job, have a different point of view and start to be energized. But if it won't change you, it is okay because you will have less things to do near the deadline!</span></li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Example:</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I have ever been in a project to make a field trip for a college organization, and there are many things to do. There are many things to be maintained: participants, bus, company, tools, legals, finances, sponsors, etc. There are so many uncertainties there: Will there be enough participants? Will the company accept the proposal? Will the college give the permission? What if the participant come late? What if we can't get affordable consumption for our minimum budget? Under the stressful condition, The things sustainable I can do is asking my team about the development, and asking my senior and boss about the act to be done on each phase. Why it is effortless? Because all I do is asking the condition of the plan until the day and tell it to the boss to get the right decision. I can do that everyday and it is not even burdening me! That is a small step that can be developed to finish the plan. and it is very helpful since every condition have been handled days before D-day. What if it is fail? what if the field trip is impossible? then I have nothing to lose. I did the least I can do for that, but when it works (it actually works!), I have less stress near the deadline, and I may feel better!</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Some people need extra works to maintain their body weight, including me! but I saw a lot of people become not sustainable, they went to gym at the leisure time, then when they came to the exam month (for college students), they focused on the study and forget the program. I instead, keep it sustainable. I simply walk around the running track looking at the flowers (yes, it is really refreshing, and I can do it even in the exam day to release some stress), and maintain my food to the low calories which is I LIKE (I prefer banana, I can eat them as much as possible. Sure, oat meal or whole grain bread may be better, but since they don't taste good for me and many other people, they are not my option). Well, at first, my friends loss weight more than me, a lot! But I think, they are too effort-full, and they can't deny that they don't like the taste of the oat meal or how tired they are after heavy gym session. I may say that my body weight becomes lighter normally (since the day I try to decrease it) while they are heavier than even before (they become lazier to do the effort, or what they say "I am busy now").</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Discipline" gives you burden, "sustainable" gives you ritual. "Discipline" needs motivation, while "sustainable" will create motivation (at some point).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Do you have other opinion? Please kindly write in the comment section. Have a nice day.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="font-family: 'Times New Roman';">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-5227382195987098362016-02-12T10:36:00.001+07:002020-05-14T15:59:11.645+07:00Fractured Reservoir, Our Future<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Naturally Fractured Reservoir</span></span></b> is a term that we use to the reservoir that the <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">fracture <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">have significant contribut<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ion to the change of the reservoir's permeability.With these fractures, there are others properties which will change too, such as flow rates, anisotropy, recovery, and storage.</span></span></span></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> It is a kind of confusing material for many people, as until this day, people always prefer the conventional reservoirs which have been been developed and observed for hundred years. People simply don't know the fact that more than 50% of proven reserve in the world are obtained in Naturally fractured reservoir. Even almost all the geothermal reservoirs are naturally fractured reservoirs. Yes they are more complex and heterogeneous, but as the world need energy to develop the modern civilization, the advancement of technology to the more complex and multiple porosity reservoirs is a must. That is why our future will move towards the development of this fractured reservoir. While other form of energy (renewable energy) is still far too expensive (and perhaps won't be a cheap choice for the next years), the development of this unconventional reservoir is still cheaper, although it is not as easy as the conventional one.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">There are several fields which are categorized as naturally fractured reservoir such as:</span><br />
<br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pina Field, Republic of Cuba (light oil)</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Purwakarta Field, Indonesia (CBM)</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">jatibarang Field, Indonesia (CBM)</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jatinegara Field, Indonesia (CBM)</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ain Zalah Field, Iraq (oil)</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kirkuk Field, Iraq (oil)</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gela Field, Sicily (heavy oil)</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Elk Hills Field, USA (heavy oil from fractured shale)</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Santa Maria Field, USA </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(heavy oil from fractured shale)</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Big Sandy Gas Field, USA (gas from bituminous shale)</span></li>
</ol>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">As it can be seen above, the content of the fractured reservoir might be different, and it is more to show the type of reservoirs which are dominated by fractures as their properties. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Among other properties that should be remembered, the fractured reservoir have the main characteristic that the fracture will be the avenue for fluid flow and the matrix (rock pores) as the storage. In some fields, such as Ain Zalah Field, have very low permeability that it is impossible to flow the fluid inside the reservoir. This condition was not attractive, if we never consider the effect of the fracture. The effect of fracture as wide as 1 millimeter may produce oil as much as 7000-10000 BOPD (Braunstein 1953)! That is why the production of this kind of reservoir rely on the network of the fractures inside.As long as the fractures have the communication, the reservoir can be productive. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nelson classify this reservoir based on the fracture's effect to the reservoir properties:</span><br />
<br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Type 1: Fractures provide essential porosity and permeability to reservoir</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Type 2: Fractures provide essential permeability to reservoir </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Type 3: </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fractures provide a permeability assist to reservoir</span></li>
</ol>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">then, talking about how the geologist could identify the reservoir, it is very important for them to find the outcorp of the fractured reservoir. Basically, the fracture will be created of either tectonic effect, regional effect, contractional, and surface-related effect. thus, the size could be as small as a compas and as big as a regional area. The finding of the outcorp doesn't guarantee the productivity of the reservoir. There are a lot of other things that should be considered such as is the reservoir produce/trap oil or not; or is the fracture filled with other mineral or not and so on. Basically, we may say that the fractured reservoir give more challenges, but the result will be worth it for human development.</span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Any suggestion, additional info, or input? please kindly write in the comment section. Thank you.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="background-color: white; font-family: 'times new roman';">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">Petroleum Engineering</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">HERE</a></b></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-86365578610765046222016-02-09T09:57:00.001+07:002020-05-14T15:57:25.759+07:00Enhance Your English Vocabulary!!<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Before talking about English vocabulary, we should understand first the importance of the English in our daily activities. There are about 2 billion people speak English as their daily language. English is also the primary </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">language</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> in </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">business activities, thus it is very important to learn English if they are about to enter a global market and society. Unfortunately, to be in professional society is not as easy as learning the regular English. At least, people want you to look smart and educated.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">One of the most significant difference is the level of vocabulary which is used in professional society. This is mainly related to the function of impressing other people, developing confidence and gaining others' trust.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">The vocabulary itself should be trained and remembered to be used naturally in the daily activities. It is very important to know the context for every words we use, as some words are not suitable in certain conditions (It should make you impressive, not silly). Thus, whenever you practice the vocabulary, you should also remember the context of the words. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Here, I upload a vocabulary practice program. I will upload it in series, and perhaps, other than English language, I will upload other programs which are modified from this one. I hope it might be helpful for you. First, downoald the program below:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="font-size: x-large; text-align: center;"><a href="https://drive.google.com/file/d/0B2VJqAO_rUaVV2VjU0QyMXZ3RHc/view?usp=sharing" rel="nofollow" target="_blank">DOWNLOAD VOCABULARY PRACTICE FREE HERE</a></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Already download the excel program? Good! Now I will explain how to use the program. Unfortunately, to make this program, I should use the <b>recursive content </b>and I need to tell you a little adjustment.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>1. Choose Excel Options from Menu</b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-UZ7sUiTUoNk/VrlIIz4tVyI/AAAAAAAAAbE/JYt3ASt8uQ4/s1600/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="356" src="https://4.bp.blogspot.com/-UZ7sUiTUoNk/VrlIIz4tVyI/AAAAAAAAAbE/JYt3ASt8uQ4/s640/1.png" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(the position is different from EXCEL 2007 and 2010, but still, choose "excel options") </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>2. Choose Formula tab (left); in calculation options, tick enable iterative calculation; then click OK</b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-ZqHTqG47ui4/VrlJChz9o-I/AAAAAAAAAbM/MM9Sapdx0yI/s1600/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://3.bp.blogspot.com/-ZqHTqG47ui4/VrlJChz9o-I/AAAAAAAAAbM/MM9Sapdx0yI/s640/2.png" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-size: small; text-align: justify;">Done. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-size: small; text-align: justify;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-size: small; text-align: justify;">Now the program can be used and practice a lot of vocabulary! Practice makes perfect! <b>write your answer </b>in the answer section, then <b>click enter</b>, next question will be displayed<b>.</b> <b>Compare your answer</b> with key answer and go to next question. <b> Practice as many times as possible. </b>Good Luck, future professional!!!</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-size: small; text-align: justify;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ePmyxEoClxE/VrlRd22pL9I/AAAAAAAAAbc/1WO7frLpWJE/s1600/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://1.bp.blogspot.com/-ePmyxEoClxE/VrlRd22pL9I/AAAAAAAAAbc/1WO7frLpWJE/s640/3.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><span style="font-size: small; text-align: justify;"><br /></span></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><b style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; text-align: justify;">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></span><br />
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-84073582206396954732016-02-08T17:28:00.004+07:002020-05-14T15:57:17.223+07:00When Will People Need OBM Instead of WBM? (And Vice Versa) <div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><b>What is Drilling Mud?<o:p></o:p></b></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: 13.5pt;">Drilling Mud/ Drilling fluid is very important in drilling a well.
If you’ve ever drilled a hole through a wood, you must have known that the wood
chips should crash & fly outside the hole, or the bit will be buried with
the wood chips (That is why people occasionally blow the hole to crash out the
buried wood chip). How do people maintain those “chips” get out the well while
drilling in the oil field, in the condition that the bottom hole might be
kilometers away from the surface? Yes, this is the purpose of the drilling mud
itself. We need to put the mud inside the hole, then circulating the mud while
drilling to transport those “chips” (which is called ‘cuttings’ in petroleum
engineering terminology) out from the hole. </span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: 13.5pt;"></span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: 13.5pt;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: 13.5pt;">Simply we can imagine that a drill
mud should be a fluid which able to capture those cuttings, and flow them to
the surface and it should be easily remove the cutting in the surface with some
treatments. </span><span style="font-size: 13.5pt;">The company will hire some experts to know what chemistry and compositions
of the mud to make sure this mud do its function. But this function is not the
only important thing to be considered in using the drilling mud. It simply
explains that the cutting somehow should be brought out from the hole while
drilling, just like other drilling activities in your garden, and drilling mud
will do this job. </span></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">The condition kilometers inside the earth is very
complicated and really different than what we feel on land. Extreme conditions
such as pressure, chemistry, and miscalculation of things happened below the
land will have a huge impact, such as explosion and environmental damage.
Drilling mud play a key role to keep every extreme condition stay in human’s
control, and that leads to the question about the functions of drilling mud.</span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><b>What are the functions of Drilling Mud?<o:p></o:p></b></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">Beside the basic function to
transport the cutting to surface, the mud should also maintain the pressure
from the depth (which is called “formation pressure”) stay in the depth. The
system is similar with infuse in hospital. you need to keep the infuse bottle
higher than your hand because the pressure from the infuse will withstand the
pressure from your blood. this is called hydrostatic pressure. When the infuse
is lower than your hand, then the blood have enough pressure to flow to your
infuse. Now imagine that the blood is the pressured fluid from the soil (which
is called formation fluid) and the infuse is filled with drilling mud. When the hydrostatic pressure of the drilling
mud is lower, then the blood/formation fluid could flow through the well.
Unfortunately, unlike the blood pressure, the formation fluid pressure might
kill people if it flows to the surface. That is why the drilling mud should be
maintained in appropriate weight. Also, if the drilling mud is too heavy, it
may break the formation, then flow into the formation, leaving enough place in
the well for the formation fluid to flow in and dangerous to the people in the
surface. <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">Drilling kilometers to the earth
is not an easy job, and the drill bit should expose to frictions and high
pressure. It will make the drill bit become extremely hot. It is very important
to make sure the drill mud may lubricate and cool down the bit while
circulating.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">And the broadest function that
leads to the topic of OBM and WBM is the capability of the drill fluid to
minimize damage. There are many possibilities we can find when drilling a well.
It may be exposed to saltwater, carbon dioxide, hydrogen sulfide, solids
buildup, influxes, temperatures, shale, and a lot of other issue. The issues
sometimes are very complicated, and there is no “one for all” solution. The mud
should be designed, and then tested to the rock sample which is called core
sample (it is obtained by using a special drill bit which will cut a sample
smoothly and has a barrel to keep the sample until it is brought back to the
surface) , and test the compatibility of the mud with the rock, before we use
it in the well. There are two main type of drilling mud, Oil Base Mud and Water
Base Mud. <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><b>What are the Differences of OBM and WBM?</b><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">Oil based mud contains diesel,
mineral oil, or low-toxicity linear olefins and paraffins. Although it is
called oil based mud, the mud itself will not only contain oil as the main
contain, but also big portion of water (mostly, since the oil is expensive and has
high viscosity, the emulsion with water will lower the price & viscosity).
It is called OBM when the oil phase is the continuous phase with small amount
of water as the non-continuous phase. OBM will have oil/water ratio in the
range from 65/35 to 95/5, but the common value is about 70/30 to 90/10.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">Water based mud is the most
commonly used in the world. The main contain may be fresh water, seawater,
brine, and saturated brine. The selection will depend on the environment which
is anticipated. Also, some additive will be used to withstand different conditions
from certain segment of the well. Thus, it is very important to keep attention
to every change of the formation being penetrated.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><b>When Do People Use WBM?</b><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">Water Based Mud is very popular
since it is cheaper, less treatment and much easier to be found than the Oil Based
Mud. It is very suitable for people who want fewer headaches of environmental
concern, regulation, and disposal scheme. Unfortunately, water based mud is much
related to the shale problem, which is called swelling. Clay will be instable
when it react with the water, thus the clay will be swelling and making the
hole become smaller. Our tools will be stuck inside and it will cost us a lot
of money. Using the water based mud in the very reactive clay formation is not
a wise option. We may move to the Oil Based Mud.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><b>When Do People Use OBM?<o:p></o:p></b></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">The most obvious answer is if the
clay is very reactive, then we use the Oil Based Mud. But selecting the Oil Based
Mud is not an easy decision. The initial costs will be much higher than the WBM,
thus it is a good only if we may reuse it in some wells. The SP log also won’t
be able to be functioned in OBM, and the biggest consideration is the disposal
scheme, as it is toxic and can’t directly dispose to land or sea. Another
special case which is to be considered is in the high pressure and high
temperature well. The OBM is very good to be used in this condition as in high
temperature and pressure, the composition & quality of OBM will remain the
same (unlike water which will evaporate in the high temperature). <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">And those are some considerations
to choose between OBM and WBM. Sure, there are some efforts to reduce the
disadvantages, such as additive for WBM for less swelling problem, or synthetic
oil based mud to reduce the toxicity, but for sure, those considerations still
remain the key between OBM and WBM. <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 13.5pt;">Do you have additional opinion
and information? Please kindly write in the comment section. Thank you very
much!<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="background-color: white; font-family: 'times new roman';">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">Petroleum Engineering</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">HERE</a></b></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-423493197356302582016-02-06T23:02:00.001+07:002020-05-14T15:57:06.675+07:00The Art of Productivity<div style="text-align: justify;">
Being productive is very interesting. It is NOT a terminology that is used to force person to do things other people want. Instead, it is somehow a solution to solve problem for both sides. Productivity should be understood as the way someone enrich his experiences and skills while solving the tasks offered to him. By that way, the problem will be solved (sure, company hires people to solve problem!), and the working quality of the person will become better as they gain more experiences. Productivity should not be seen as the way you simply get money. That way, you will work as long as you need the money, and it will become a problem when the competition becomes higher. Whatever you do now, one day, there will be someone who are willing to do your job for smaller salary, and that is bad for you. You should see your productivity as an investment, and that way, nobody will be trusted to do your job instead of you alone. Why? Because the company have seen your results are developing and your productivity have been proven. Your skills become smoother, and there will be a point for the company to choose, either they will raise your salary or loose you. It is all about investment, and the best investment you may choose is the investment of your value. So, how to be productive and stand out from other people?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Instead of doing routines, see the tasks as rituals</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Doing routines sucks! You might feel that every day you should accomplish some tasks, to get tired at night, and start your another day tomorrow to get other tasks. The reason is, it won’t stop forever, because you do it for things other than YOURSELF and targets people gave to you! that is the routine. You do some accounting to get money and that is it. at the evening, all you may get is the tiredness and stress. Then, what is the difference if you see it as the ritual?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
If you see it as ritual, then all you need to think is how to be productive and after that, a better person? Everyone love to be a better person, and you should see your tasks as media to make you a better person. And by that way, you even can personalize the job to be authentic for you, and you may call it as a “ritual”. I have a friend who is a laboratory scientist, and unlike other people, she loves to make the laboratory become neat and tidy. And by that way, she put personal touch and stand out than other people. It works on everything else. A student who want to buy only legal book (and by that way, he has his own pride on studying), a teacher who encourage the students to make excel program in every assignment (thus making him the “excel guru”), or simply, you only want to works with blue color (because you find it calming and help you to focus).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
By doing those things, you will find the tasks become more related to you. You will feel that you are bond with the job, and the productivity will not sound “horrible” because you just doing this to be a special one. Will there be someone replacing you for your job? Once people have seen your productivity and authenticity, it is very hard to imagine someone will replace you. I mean, who may replace “the excel guru, the coding master, the customer’s Idol, or the classic man”. Once you are bond to this job, you should understand that every time you do the “ritual”, you are shaping your skills and experiences, and it feels good to be the best of you for things you do every day.<br />
<br />
<b>Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-69706689898751745492015-12-04T14:54:00.001+07:002020-05-14T15:56:49.759+07:00Mizue, A Character With Great Point of View<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">It has been a long time for me not to read comics, as the problems in the university and after graduated are getting real. It is not the same again after all, and the fantasy comics become irrelevant with the imagination. I know, that's why being an adult is boriiing, and nobody want to be that boring and stressed person, but somehow, these people just believe that to have something to eat, nothing called Doraemon magic pocket anymore.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">After graduated, I have a lot of time to do activities, and with all these free time, even my cousin is getting jealous since I don't have to go to school anymore. What a cute point of view, while inside, I hope this kid know how it feels not going to school for 6 months. That way, perhaps she can feel the boredom lol.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">There was a great comic book I used to read. It was Kariage Kun, a comic book which tells about the daily life of a common employer in his daily life. I enjoyed the comic until they simply relaunch all the stories I have read, with higher price and different cover. I know it is an old comic and they can make money by relaunching them, but if they create new stories, they'll collect even their old fans.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">With the business and lack of good comic book (I only love the comic strip), I didn't read comic book and make some priority. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Recently, after graduated, I get back time of my childhood, and I went to a book store, and I get this beautiful book called KASHIMASHI HOUSE!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">It is not only the book, but also the character, the one I really like: Mizue</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-06PpdQrirYc/VmE8UtpazxI/AAAAAAAAAaU/J3bMir-iIUo/s1600/kashimashi%2Bhouse.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="261" src="https://2.bp.blogspot.com/-06PpdQrirYc/VmE8UtpazxI/AAAAAAAAAaU/J3bMir-iIUo/s320/kashimashi%2Bhouse.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mizue</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mizue is a college students who is very lucky, lazy, but I think she is a clever one! And she bring back my time of childhood, when I spend most of my time sleeping, or enjoy my time reading comic while listening to music. She is also told to be a lucky girl, which have a lot of fortune and perhaps, doing things her way.</span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Why I love this point of view? Because I forget that life can be spent by enjoying things you love to enjoy, and do activities the way you want it to be done. They said you should be the number one, cream of the cream, zero tolerance of mistake, multitasking, looking for job, have good body shape, get connections and links, etc; while playing guitar, trying new hobby, spending time alone is called wasting time! Thanks to this comic book, I remember to chill and take a deep breath, while hoping everything will always be okay...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">And that's how a character changes mindset. It reminds me that when everything in the world forcing you to get a job to GET A LIFE, I can enjoy myself trying doing hobby (perhaps making some excel program and playing guitar, not to mention this lovely blogging!) and HAVE A LIFE!! I think I agree that "no one in the deathbed will say 'If I have the second chance, I will work harder to get those branded bag and work harder to that company.'" After all, it's about your enjoyment, not other people's. Yes, there'll be a day where I work for a company, but it will be because I love doing the job & it is challenging, that way, I can enjoy working and it will be a win-win solution.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">And that's it. I accept that I don't need to be the best of all, just enjoy the thing I love doing. That way, I will obviously do the best, happily.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="font-family: 'Times New Roman';">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-90818772730622128912015-11-29T18:48:00.002+07:002020-05-14T15:55:45.764+07:00Core Porosity<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-s9pS64oM5ew/VlrZ8BbTouI/AAAAAAAAAaA/JUtghU-cwSc/s1600/core.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="324" src="https://4.bp.blogspot.com/-s9pS64oM5ew/VlrZ8BbTouI/AAAAAAAAAaA/JUtghU-cwSc/s640/core.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Core</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Core sampling is very important to be done to know the petrophysical property of the formation.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
It is usually shaped as a
cylinder, since it is obtained by using coring bit, the drilling bit which drills
the formation with a hole in the center to obtain the sample while drilling, which
is called the "core bowling". The cost for coring a well is very
expensive, and not all wells will be cored. Also, instead using the
conventional whole core, people may also use the sidewall cores, which will
take the samples from the wall after the well has been drilled by using wireline.
Sidewall cores are cheaper than the conventional core explained above, but the
data will not be as complete as conventional core. The advantage is the price
and the time which is only spends hours, instead of days.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
The sidewall cores are retrieved
by two ways: </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Rotary sidewall coring and
percussion side wall coring. Rotary sidewall coring will use a special small
core bit which will poop out from the main tool and get the sample from the
sidewall.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
The percussion sidewall coring,
will shoot small core barrel to the wall and retrieve the sample. This method
is very fast, but it will create some damage to the sample and the porosity or
permeability measurement will be inaccurate.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Now, I have a simple program where people can get porosity of the core, total porosity and effective porosity. Total porosity is all the void volume divided to total volume of the core. effective porosity is all the connected void volume divided to total volume of the core. It means, the porosity will count the void which can be flowed by outer fluid, and in this case, the procedure will be by wetting the core with water.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Thanks for coming, have a nice day!!</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Please Kindly message in this post for the download link</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b style="background-color: white; font-family: 'times new roman'; text-align: justify;">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">Petroleum Engineering</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">HERE</a></b></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-11330136591970803842015-11-27T07:45:00.001+07:002020-05-14T15:55:32.168+07:00All I want for Christmas Is...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/k2jmpYTS8GU/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/k2jmpYTS8GU?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Today is the Black Friday. I'm looking for discounts and stuffs since the discount gonna be as low as 70% and it is very worth it for me! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
And it really reminds me about the upcoming Christmas eve, Which is very special and glad to see that it will be spent with my family warmly and cheerfully!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
I remember last year's Christmas, that was not really good since I was hospitalized in the panic attack. That time, I didn't even know that it was the panic attack, felt very dizzy all day long, and couldn't join my family to have Christmas party. Horrible!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
I used to love this song, All I Want for Christmas is You, which is really warm and full of hope. But as time goes by I realize, it is not really wise to hope for a perfect Christmas with someone adorable such as in the song. People should realize that the perfect Christmas they have is the one that they receive, and spending the Christmas the way people want will not make it more special, or in other words, having adorable fancy expensive Christmas won't make it more special either.A candle light Christmas night at home will be as special as Christmas night in Eiffel, if you are grateful.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So, simply stop hoping that someone, whoever they are, for Christmas, and enjoy yourselves! For me, even enjoying this Christmas without panic attack will be a very great thing. For some people, even they want to enjoy the Christmas in the warmth of home, but they simply have nowhere to go home. Prepare your Christmas well, and enjoy every blessing we have to that event! Have a good day everyone!<br />
<br />
<b>Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-83007252826624783672015-11-21T10:43:00.001+07:002020-05-14T15:55:20.520+07:00Honeymoon Avenue<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/BADaSx0Gapw/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/BADaSx0Gapw?feature=player_embedded" width="320"></iframe></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hi, Welcome here again!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">So, now I remembered the time when I played music a lot. I spent quite a long time to find some of the records. I've just realized that it's been a long time I haven't opened my soundcloud! Unfortunately, I didn't remember my soundcloud profile so I should go through posts in Facebook where I share the link. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">This one in the video was created after mid test when I was in the college. The singer's name was Cika, She has a great voice and she could have been a great idol if she choose to be a singer! The sound mixer/editor was Rakananda, a friend of me who has already been in US pursuing his master degree. Perfect timing, where someone who simply loves to play guitar meet someone who loves singing and someone who loves sound mixing! We also joined a student band, and played in events and competition. It was actually a kind of batch band, every batch have their own band but with the same name. That is why, the pride will come as the batch pride, but the public will see the band's achievement every year. My batch created one song, hopefully I can share it in the next post.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">There was also a time in my senior high school, when I played music a lot. Honestly, it was a very peaceful time in the school, when the mid tests were still far away and the teachers weren't really in mood to attend the class. There were Elsa, Ikha, and Tony. We played in some events, like birthday parties, School events, Christmas, and Passover. they were also unforgettable moments. I still looking for some records with them, but it is harder since it was more than 4 years ago. Hopefully I can post it in this blog too. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">There are a lot of things I can learn from playing with them all. In high school, it was the time when I practice my confidence on the stages. Some input from Elsa, Ikha and Tony shapes the style I play guitar now (although it isn't that good, but I still make progress!). At the time I went to the college, playing guitar was my way to socialize with my friends (not to mention I also played magic tricks, but I am more proud with the guitar), and with the band, I went to places and find escapes from stressful petroleum stuffs.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Everywhere people go, there will be friends like them, who simply loves to play music. It is not about the ability, but more like the passion. I saw Rakananda made some records there, I saw Cika still make some music, I saw Tony focused on beatbox (and even join professional beatbox community), and they all were great. So wherever I'll go next, I might find people like them as my first home, because I hope we can play together the same way with different people!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="font-family: 'Times New Roman';">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Irianto Petrus Binsardo</b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="http://bit.ly/1QMOKka" target="_blank">Resume</a></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-87119942182259552992015-11-17T10:54:00.000+07:002020-05-14T15:55:15.860+07:00Guitar Recording!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
It has been a long time I haven't played guitar. There are a lot of things to do in Bandung, while my lovely guitar is in Tangerang. You know what is really burdening people who love to play music? Sometimes, people don't really see any purpose of playing music. It is very though to be a musician, you better leave everything behind or you will never be famous. Are they underestimating? No, they are not. It is the reality! There are a lot of street musician who play music better than me, or even play better than some famous artists. But unfortunately, they haven't even had their own house in their 30s or 40s. People should be very outstanding from the crowd just to be famous, not to mention the luck factor beside the hard work itself.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indeed, it is the pessimistic view of the society. But that is not the point of view from the musician itself. I hope some other people have the same view of me, sometimes I play guitar just because I love it, and simply because I miss it. The smell of the wood, the ability to express my mood from how I play the song, how to get new techniques so I can have a new way to express that feeling itself. I don't need crowd to simply happy with that. I need my guitar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
That song in the video is a traditional Christian song from Bataknese tribe. It is a simple prayer that parents teach to their child. But You must see the lyric to know how deep the song is. The song is called "Met met Au on". Let me tell you the lyric:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"met met au on, baen ias rohangkon. Sasado ho Jesus donganku tongtong"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
In English</div>
<div style="text-align: justify;">
"I am a small kid, make my heart clean. You are the only one Jesus my friend forever"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Met met au on (I'm a small kid)" Showing how small/insignificant we are to this big world and to all what God have created. It shows humbleness we should have as a child.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Baen ias rohangkon (make my heart clean)" It is a powerful wish, to keep the heart as pure as a child. Nothing to worry, nothing to be greedy about, and just believe that things always be alright.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Sasado ho Jesus donganku tongtong (You are the only one Jesus my friend forever)" This is the one a kid really need, faithful friend. The kid ask the Jesus to be friend with Him forever. It is the cute part of the song, since it contains hope that we never be alone.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
That is a deep song that can be well expressed by the music itself.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
That is why I like to play with my lovely guitar, alone. And I miss it.<br />
<br />
<b>Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b><br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-31987310366493645942015-11-16T09:54:00.001+07:002020-05-14T15:03:36.668+07:00Wedding Ceremony<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JMl7Bgp0bcw/Vkk829AnIeI/AAAAAAAAAWs/fV47jNj8bKY/s1600/edited20151115_123159.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://2.bp.blogspot.com/-JMl7Bgp0bcw/Vkk829AnIeI/AAAAAAAAAWs/fV47jNj8bKY/s640/edited20151115_123159.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Watermelon art in wedding ceremony</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">The time will come, sooner or later, where one by one, the people you know are getting married. It is the time when some people might feel insecure to see them married! There are a lot of tradition that are commonly believed in the society. Sometimes people believe they should bring their significant other to their friends' weeding ceremony, while other people unlucky enough to have that significant other yet. Yes, that's me! LOL</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">In Indonesia, the wedding ceremony is very sacred since it contains the symbol of religion and traditions (adat). The preparations also have a long story, since there are a lot of different practices even in the same tribe or local inherit. It need an intensive discussion on how the celebration should be done between the family, and that makes the preparation need a lot of head.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Most of the time, there are sessions of ceremonies to be done. First is to accomplish the religion direction about the marriage. Muslim need to say ijab qabul, or Christian need to declare in the church, Hindu people have the ceremony in the temple, and so on. Next session will be the traditional ceremony. Since it is separated, it may be done some days or weeks after the religious ceremonies. unlike the religious ceremony, that mostly only invite close relatives, the traditional ceremony should be colorful, and joyous. The friends of the married couple and their parents should be invited, or they mostly will ask why they were not invited after the ceremony, and it will make the family feels guilty.People are often dressed in traditional costume. There is lots of food as well as music, and sometimes dancing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">These days, sometimes this traditional ceremony is combined with the western style and food. The real traditional ceremony could be very tiring and boring; it may spent more than 3 days. Sometimes, it wastes a lot of money (especially in the city) and not very suit to the young people. The combination of traditional and modern will make it more elegant and faster, without losing the traditional identity and signature itself.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">As I asked my friends, most of them think that the big ceremony waste the money and they are going to make it simple. Maybe there will be mindset shift to the young people, but it should be remembered that the wedding ceremony of the children will be the pride of the parents, and most parents will be do anything to make it big and special. The shift will not be in my generation, but perhaps in the next generation.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Well, of course I think those are still too far for me. I still have a lot of things to do and dream to be chased. For these days, let me enjoy those delicious foods and happy parties which are arranged by my friends, and join their happiness of their new life phase. Happy free eating!!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="font-family: 'Times New Roman';">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-25387282925576167722015-11-14T17:40:00.001+07:002020-05-14T15:54:03.464+07:00Our Prayers for Paris<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-sugI3nHzykc/VkcGhAhpI0I/AAAAAAAAAWc/hLQM5YChT5k/s1600/CIMG6360.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://4.bp.blogspot.com/-sugI3nHzykc/VkcGhAhpI0I/AAAAAAAAAWc/hLQM5YChT5k/s400/CIMG6360.JPG" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
I still remember this beautiful city. Paris. All the corners of the city were artistic and magnificent. There were a lot of people from various races came, to enjoy the panoramic beauty of the city. I also remember that the foods were delicious, and it wasn't hard to get Asian food there. With many other countries to be explored for the rest of my life, going there twice or three times will be still great. Not to mention the famous Eiffel Tower that play beautiful lamp attraction every hour. It was too beautiful that someday I would like to enjoy it again with the special one.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
This morning, I woke up with pray for Paris in an Instagram account. I turned on the TV, and saw no breaking news or live news, so I though it will be alright. But then I opened the Internet from my phone, and was shocked that the uncivilized act had happened in Paris. about 100 people were dead, and the attacks happened in several area. I open the Youtube live streaming and realized that the condition was horrible. People who were enjoying the warmth of the show with their family, suddenly were attacked by terrorists. These terrorists shot randomly and also threw explosives. It was heartbreaking that in the modern time like this, people still can not see other people as human being. They didn't care that the victim have people who still love them, perhaps children to be taken care, and they never though about how much loss the victims' family accepted. Why they should be short minded, how could people believe their way as the way of truth while all that people can see are they kills other people that are loved? That is insane.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
On the other hand, These short minded people were not only in the position of those terrorists. Some people are too ignorant to believe that those terrorists are simply like cancer in the Islamic teachings. They were too ignorant to believe that those refugees go away from their country because of these terrorists too. These racists people don't care that the refugees' kids also need hopes for their future, need happiness to play around with their friend, and they are also hungry.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
I am a Christian, and in the country I am living in, the population of Muslim are more than 90%. Don't forget that we had ever dealt with this terrorism too. I can say to those narrow minded people, on any sides, that as long as we can see other people as human being, then we can live peacefully with our differences. Being civilized is more than just not to care about other people beliefs. It bring more advantages, to show to people that your believes are contributing to the world peace. An Agnostic people may show kindness to show that being kind is the core value of human life, while loving other is the core value of what Jesus had taught for Christian. And that way, perhaps, we have shown that we are competing to show the world that we believe in peace, not showing dominance to others.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Today might be a tough day to people in Paris, but we pray that the situation get better soon. We hope for peace on earth, and love one another to contribute to this big purpose. God bless all of us.<br />
<br />
<b>Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b><br />
<br />
<br /></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-90497257038973246142015-11-12T21:44:00.005+07:002020-05-14T15:54:13.731+07:00Kit Kat Japan Special Variants!<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kit Kat is very popular gift you may expect from people traveling to Japan. They are very unique, since they only sell some variants in some area in Japan. They don't export the special Kit Kat. It is become famous among tourists and somehow the exclusivity makes people search for them. And the last time I went to Japan, i brought home some variants which are exclusive in Japan. What a luck.</span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-GsDKMjI9mYM/VkSh-F93qII/AAAAAAAAAVA/gZlfXEXgcNg/s1600/DSC_0160.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="426" src="https://1.bp.blogspot.com/-GsDKMjI9mYM/VkSh-F93qII/AAAAAAAAAVA/gZlfXEXgcNg/s640/DSC_0160.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I taste all of them. I felt some differences, although the main taste were all chocolate and milk. The most interesting one, in my opinion, was the wasabi, since it was a little bit spicy.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Being exclusive is one of the power of Kit Kat, not to mention about the taste of course. Since they are representing cities they were made, I remember one type of this kind in Indonesia. Yes it is exclusive from a city, yes it is well packaged, and yes it is popular among young people, It is called ALMOND CRISPY CHEESE!!</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-IJI_XD1qSYA/VkSjffuRc6I/AAAAAAAAAVI/AOOvuf1MEjE/s1600/pilihan-rasa-almond-crispy-cheese.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="433" src="https://2.bp.blogspot.com/-IJI_XD1qSYA/VkSjffuRc6I/AAAAAAAAAVI/AOOvuf1MEjE/s640/pilihan-rasa-almond-crispy-cheese.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">It is only produced in Surabaya, East Java. Very crunchy and kind of light meal while chatting with families or friends. Me personally, feels the taste is great, and it deserve international attention for trending food. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Also don't forget about the milk pie from Bali, a very delicious pastry which is one will never enough! </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-pwQhaHwqdAc/VkSlEKYdklI/AAAAAAAAAVU/P_lJ9v0FzZ4/s1600/121.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-pwQhaHwqdAc/VkSlEKYdklI/AAAAAAAAAVU/P_lJ9v0FzZ4/s400/121.jpg" width="300" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">To be honest, I think this is a nice potency for other provinces in Indonesia to be explored by tourist. Creativity will create a new potency, not only for the food maker, but even can be elaborated as the identity of a city/ region. <b><a href="http://anekawisatakuliner.com/" target="_blank">You could also find other food specialties related to cities in all over Indonesia here.</a></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><a href="http://anekawisatakuliner.com/" target="_blank"><br /></a></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><a href="http://anekawisatakuliner.com/" target="_blank"><br /></a></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="font-family: 'Times New Roman';">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-42356052500471090592015-11-11T23:29:00.003+07:002020-05-14T15:02:35.023+07:00Count Your Blessings: Rainy Season is Coming, Things are Getting Better<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-pwGh-jOTKYI/VkNeZxSCxHI/AAAAAAAAAUw/KZdd-vm8wjM/s1600/rain-4-1520316.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-pwGh-jOTKYI/VkNeZxSCxHI/AAAAAAAAAUw/KZdd-vm8wjM/s1600/rain-4-1520316.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="480" src="https://1.bp.blogspot.com/-pwGh-jOTKYI/VkNeZxSCxHI/AAAAAAAAAUw/KZdd-vm8wjM/s640/rain-4-1520316.jpg" width="640" /></span></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rainy season is in the town! I woke up in the morning with the sound of rain drops, cold weather & I stayed a little longer in the bedroom, since the comfy warm blanket, morning talk-show in the television, and FREElance time were all perfect combination this morning. It is all that people need recently, the rain. The heat was very horrible, with the smoke and fire-forest problems, people were hoping for the rain. Now, the smoke become less, and in near future, people will enjoy the cool air every time they go to work or go home. These days are great for cups of hot chocolate! Yummy!</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">In my opinion, it will always about the perspective that we see the condition. Some people are stressed that in the future they will face other problems: water-flood, heavier traffic, wet clothes, or hardly bring umbrella anywhere. People can not deny, everything come in a package. since I love playing guitar, then I should accept that sometimes my fingers should bleed. I want to get a better education, then I should accept that it needs a lot of efforts and hard works. I remember when I failed to get into the university from which I have graduated in the first try, it was a very great time to understand that I should study more, and with a little extra effort, I could make it. The biggest perspective of all condition, in my opinion, is that God always open a better door when He close a door for me. But back again, it will always about the perspective..</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Back to about 70 years ago, every civilian can not say " Indonesia" or "Merdeka" freely, and a sign of red and white flags on their chest will lead them to death. They didn't know whether they would stay a live the day after, since thousands of people died on the streets. But stay living under slavery also weren't a choice either. Protecting the family was not only about searching money and feed them, but fighting against those people who sees other human as animals, slave, and have no heart to humanity. Now, about 70 years later, I can open my eyes every morning and take a deep long breath to appreciate this beautiful life. That is very calming and nice.That's how I appreciate Heroes Day, thanks to our grandparents.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I am quite a freelancer now, but I am grateful I have free time with my friends to randomly go to tourist spots in weekdays, avoiding traffic jam. I am also grateful for being a petroleum engineering major graduates. People say that it is a tough time for fresh graduates, and It is extremely different condition to the time when the oil price was more than 100 dollar per barrel, but I see it more like a good time to learn again the petroleum engineering as my interest, not forced by schedule. I struggle with this silly generalized anxiety disorder, but I am grateful that I learn a lot of things about relaxation, breathing, and leaning my life to Jesus. I also struggle with this fat on my belly, but I am grateful for those delicious foods! Whatever, I'll exercise more later..</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">And by the time of this famous flooding season, we should prepare ourselves for the harm.prepare extra sandals and clothes, or prepare the house for the flood. But that should never be the main concern. bad things happen, but expect good things in everything we do. As we can see, living is better in Indonesia than 70 years ago, and technology makes life become easier now than 200 years ago. With the war happened in the world, expect people to be friends to each other. That way we become the ones who bring peace on earth. I prepare for higher grade of education, I prepare for other journey to other places, and I prepare for changing the major concern, and I prepare for a better body shape :D, But with all these struggle, I believe it will be fun. Now, I simply take my hot chocolate and wait for the warm season of Christmas too!! </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="font-family: 'Times New Roman';">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">Art and Travel</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/art-and-travel.html" target="_blank">HERE</a></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-77521806484612960742015-11-11T13:20:00.000+07:002020-05-14T15:02:25.274+07:00Mud Engineering Simple Program, FREE!!<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Before talking about mud engineering, we should understand first the importance of the mud itself in drilling a well. These functions are remove cuttings from well, suspend and release cuttings, control formation pressures, seal permeable formations, maintain wellbore stability, minimizing formation damage, cool, lubricate, and support the bit and drilling assembly, transmit hydraulic energy to tools and bit, ensure adequate formation evaluation, control corrosion (in acceptable level), facilitate cementing and completion, and minimize impact on environment</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">One of the most significant uses of mud is based on its weight
(density). This is mainly related to the function of controlling formation pressure and removing cutting from the well. The mud weight should be adjusted in time and precisely to ensure
the mud does its functions. When the mud weight exceeds the fracture pressure (the
maximum pressure the formation can accept before it breaks), the formation may
fracture and lost circulation may happen, thus reducing the pressure in the
well and creating kick. If the mud goes
into hydrocarbon bearing zone, it will also impede the formation from producing
oil.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">In contrary, if the mud weight is too low, the hydrostatic
pressure in the well will be less than the formation pressure. The fluid in the
formation then may flow into the wellbore and delivered to the surface. This is
referred to as a formation kick, and if the invading fluid reaches the surface abruptly,
the nightmare, “blowout”, comes. These fluids are easily burnt hydrocarbons,
which are in the surface, with oxygen and friction, will create explosions.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Other aspect that should be considered is about the solid content in the mud. Mostly it will affect the functions to suspend the cutting, cool, and lubricate bit. Solid content should be maintained to improve the mud functions.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">These functions should be adjusted for every changes of lithology and formation types, thus every changes should also be done quickly and accurately in the field and should not disturb the drilling works. Sometimes people drill through overpressure formation and the mud density should be increased, while sometimes people go through brittle formation and the solid content will be increased. These problems should be handled quickly before it become massive problem.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Here, i upload an example of mud engineering program, not too complicated, but might explain how things work in the field. Let's take an example!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-KVFKQbpwjEg/VkLXT293ZGI/AAAAAAAAAUM/NPKTx1L0-gk/s1600/example%2B1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="223" src="https://4.bp.blogspot.com/-KVFKQbpwjEg/VkLXT293ZGI/AAAAAAAAAUM/NPKTx1L0-gk/s640/example%2B1.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">This is the example when people need to weight up the mud since they encounter the overpressure area. The choice, whether with volume increase or not, depends on regulation, environmental and capacity of the facilities. Let's assume that the facilities has limited capacities, perhaps since the field in the middle of city/ village, or because we need to maintain the solid percentage in the mud.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">The mud is 500 bbl now with density 9.5 lb/gal, and need to be increased to 10 lb/gal. The result will be</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-hw78unHahOc/VkLarad1XbI/AAAAAAAAAUY/QuR0TCqRM74/s1600/example%2B2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="456" src="https://4.bp.blogspot.com/-hw78unHahOc/VkLarad1XbI/AAAAAAAAAUY/QuR0TCqRM74/s640/example%2B2.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Remember to jet out old mud 9.8 bbl first before adding Barite to ensure the volume still the same. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">If the same fluid's density must be reduced, then</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-W-uhLonOipI/VkLb1WlK2jI/AAAAAAAAAUg/J0LOpYheWho/s1600/example%2B3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" height="296" src="https://1.bp.blogspot.com/-W-uhLonOipI/VkLb1WlK2jI/AAAAAAAAAUg/J0LOpYheWho/s640/example%2B3.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Those are some example of this program. you may download from the link below. It is a ubject of revision so please give some advice in the comment section, would you? Thank you for visiting my blog. Have a nice day</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Kindly write message for the program in this post</b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="background-color: white; font-family: 'times new roman'; text-align: justify;">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">Petroleum Engineering</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">HERE</a></b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5884236149946654337.post-146579899151421932015-11-09T15:43:00.002+07:002020-05-14T15:48:46.189+07:00Renewable Energy, Bullish Investment?<div style="text-align: justify;">
<br />
Renewable energy is an interesting thing to be considered as working field in near future. This energy source is still undervalued, and it can be analyzed that the performance will be "BULLISH" (as what the stock traders say) in about 10 years. But why renewable energy is that important?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
First, a consideration of people to convert to renewable energy is about its sustainability and cleanness. Renewable energy will be sustain longer than fossil energy, and also less harm to the environment. As it can be seen, on the long term issue, renewable energy should has been the major source of energy. But back to the basic, all these energy sources are used to get profit, and this was the main disadvantage of renewable energy. Petroleum industry is more profitable than the renewable energy. It seems that the renewable energy still need some years to be considered. Moreover, there are some step before renewable energy to be considered after petroleum industry, named unconventional hydrocarbon. It seems that the resource to be gained is that massive, and a lot of reservoir to be explored. The journey will need to go to unconventional hydrocarbon before go to renewable energy. This is the pessimistic concept which should be considered. But there is something missing there, especially in the context of Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The potency of renewable energy in Indonesia is huge. We have the biggest geothermal resource in the world, and tropical islands with sun shines brightly all the year. Unfortunately, even the usage of geothermal energy in Indonesia is only about 5% of total potency. Of course we still need to exploit more in geothermal and solar energy, but how long will we need to wait?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The issue is there, about Indonesia Emerging Economy 2025, and developed country in 2050. The prediction has been reported, that we need energy consumption twice as much as we use today, considering the economic and population growth.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-72lufpu8jNY/VkBZQn22tUI/AAAAAAAAAT8/oUzts9QCeZM/s1600/percent%2Busage.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="255" src="https://1.bp.blogspot.com/-72lufpu8jNY/VkBZQn22tUI/AAAAAAAAAT8/oUzts9QCeZM/s400/percent%2Busage.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
And as can be seen in the graph, the growth of renewable energy will be significant compared to other resources. from around 5 % to around 20%, and what does this growth need? People!! That is why the development will be massive later and the preparation should be done from now on. Yes, the next big thing will be unconventional energy, but the exploitation will not be that easy, too. There are still problems to be faced: transportation & piping between islands, the price and market for gas (Indonesian gas price is considered as "high" in South East Asia), and many other problems. Also, it can be seen that the changes in some years won't be too much, since the development of gas as energy has been done some years ago. Don't forget about the clean energy too, as people are more aware about the global warming effect. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Also the advantage of renewable energy is, although the profit is not that big, the implementation in regional scale are mostly successful. The produced energy won't be massive, but please consider that not every region have the petroleum reservoir also, while we can use solar energy anywhere. The development for its efficiency should be accelerated so the energy source problem won't be a big issue in the future. I think I'm ready for renewable energy. Di you have other point of view? Please tell me more in comment section, let's discuss here</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
source: PETA JALAN KEBIJAKAN GAS BUMI NASIONAL 2014-2030</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b style="background-color: white; font-family: 'times new roman';">Do you love this post? Thank you! I feel appreciated. This post is under the category of <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">Petroleum Engineering</a>, you may love to see other similar posts <a href="http://petroleart.blogspot.co.id/p/petroleum.html" target="_blank">HERE</a></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
Pierre Simohttp://www.blogger.com/profile/06379846479535166663noreply@blogger.com0