catatan ayat

2 Petrus 1:3 (TB)  Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

2 Petrus 1:3 (TSI2)  Dengan kuasa-Nya sendiri, Allah sudah memberikan kepada kita segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menjalani hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya. Semua berkat rohani itu diberikan kepada kita karena kita benar-benar mengenal Allah— yang sudah memanggil kita sesuai dengan kemuliaan dan kebaikan-Nya.

Apa yang dianugrahkan?
Semua yg dibutuhkan untuk hidup saleh

Bagaimana kita memperolehnya?
Dari sisi Tuhan, itu dianugerahkan dengan karena kuasa ilahi. Dari sisi manusia, dengan mengenal lebih dalam akan Tuhan.

Siapa kah Dia?
Dia adalah yang berkuasa dan telah memanggil kita.

Kesimpulan
Untuk hidup saleh, bukan dengan cara berbuat apa yg baik menurut manusia. Dibutuhkan kuasa dari Tuhan, jadi bukan hanya dari manusia. Sedangkan dari sisi manusia, kita perlu kenal lebih dalam sifat-sifat / apa yang diinginkan oleh Tuhan, sehingga kita menjadi lebih saleh.


2 Petrus 1:4 (TB)  Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. 

2 Petrus 1:4 (TSI2)  Dan juga melalui kuasa kemuliaan dan kebaikan-Nya itu, Dia sudah menjanjikan banyak hal kepada kita— dengan janji-janji yang berharga dan sangat besar. Karena melalui janji-janji Allah itu kita menerima Roh Allah sendiri dan menjadi bersatu dengan Dia. Dengan begitu kita tidak terikat lagi dengan segala macam dosa yang disebabkan oleh keinginan-keinginan kita yang jahat. Dosa itu sedang menguasai dunia ini seperti penyakit menular yang mematikan.

Janji apa yang dibahas?
Janji yang besar (?)

Kenapa janji ini menjadi penting?
Janji ini membuat kita memiliki bagian dalam kodrat ilahi dan melepaskan dari nafsu dunia yang mematikan.

Bagaimana Tuhan memberikan janji besar tersebut?
Janji tersebut diberikan melalui kuasanya yang Ilahi

Kesimpulan
Untuk terlepas dari ikatan dunia, dimulai dari kuasa Tuhan dan panggilan Tuhan, sehingga kita menjadi bagian dalam Nya.

2 Petrus 1:5-7 (TB)  Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 
dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

2 Petrus 1:5-7 (TSI2)  Oleh karena segala pemberian dan janji Allah kepada kita itu, janganlah kita sekedar percaya akan hal-hal yang dijanjikan kepada kita, tetapi marilah kita masing-masing sungguh-sungguh berusaha untuk menjalankan apa yang kita percaya itu. Caranya adalah— pertama, hidup dengan baik. Kedua, tambahkanlah pengetahuanmu tentang hidup yang bijaksana.
Ketiga, belajarlah bagaimana cara menguasai diri. Keempat, belajarlah bagaimana cara bertahan dalam kesusahan. Kelima, berusahalah semakin hidup sesuai kemauan Allah.
Keenam, belajarlah bagaimana cara mengasihi saudara-saudari seiman. Dan ketujuh, hendaklah kita nyatakan kasih kita kepada semua orang melalui perbuatan.

Apakah karena kesalehan berasal dari Tuhan, kita tidak perlu ngapa-ngapain?
Justru karena kita semakin kenal Tuhan dan semakin terlepas dari dunia, kita harus berusaha untuk menambah atribut-atribut yang baik bagi kita sendiri.

Bagaimana kita menambah atribut-atribut Kebaikan?
Jadi awalnya iman kepada Kristus ditambahkan dengan kebaikan, dalam bahasa inggris virtue. Apa bedanya dengan kasih kepada sesama/orang lain? 
Virtue (Latin: virtus, Ancient Greek: ἀρετή "arete") is moral excellence. A virtue is a trait or quality that is deemed to be morally good and thus is valued as a foundation of principle and good moral being. Personal virtues are characteristics valued as promoting collective and individual greatness. 
Jadi awalnya adalah nilai moral yang baik. 

Contoh nilai moral yang baik adalah Honesty, courage, compassion, generosity, fidelity, integrity, fairness, self-control, dll

Nilai moral yang baik adalah kebiasaan. 
 a person can improve his or her character by practicing self-discipline, while a good character can be corrupted by repeated self-indulgence. 

Jadi, nilai moral/kebaikan adalah nilai yang dipegang sesuai yang dipercaya baik, dan secara konsisten dilakukan meskipun lebih sulit dilakukan ataupun punya kesempatan untuk tidak melakukannya. Contoh: kejujuran saat ulangan membutuhkan kerja keras daripada menyontek meskipun tidak ada yang jaga.

Bagaimana kita menambah atribut-atribut Pengetahuan?

Pengetahuan diperoleh dari membaca/mencari tahu. Dibutuhkan pengetahuan akan Tuhan, pengetahuan tentang apa yang berkenan, apa yang baik untik semakin kenal dengan Tuhan/menjalani hidup seperti yang diharapkan Tuhan. Pada saat kondisi tertentu, kita harus menjawab pertanyaan "what Would Jesus Do (WWJD)" dan ini membutuhkan pengetahuan supaya tidak menerka-nerka.

Bagaimana kita menambah atribut-atribut Pengendalian diri (temperance)?

Temperance memiliki arti yang cukup rumit.

Temperance is commonly thought of as simple moderation. However, the Bible concept is much deeper. Temperanceis the ability to moderate, or control, appetites, emotions, and attitudes. It is the capacity to resist sin. Furthermore, it is the ability to turn down opportunities for the excess of good things.

Temperance/pengendalian diri bukan hanya menahan diri dari hal-hal yang berlebihan.itu artinya punya kontrol atas sikap yang dimiliki supaya sesuai dengan nilai-nilai Kristus. Jadi, juga dengan nilai moral dan pengetahuan, pengendalian diri berarti menahan diri dari melakukan hal-hal yang tidak perlu ataupun delay gratifikasi secara instan. Mungkin contohnya dalam hal menabung/memberi, memecahkan masalah dengan kepala dingin, dll.

Bagaimana kita menambah atribut-atribut sabar (patience)?
Berbeda dengan temperance, patience/kesabaran mungkin lebih ke pengampunan dan mungkin "ikhlas" dalam menghadapi hal yang tidak ssuai dengan harapan. Perbedaan kesabaran dan pengendalian diri bisa lebih jelas ketika melihat lawan katanya. Pengendalian diri/temperance memiliki lawan kata "rakus" sedangkan kesabaran memiliki lawan kata "murka". Meskipun berbeda, namun sebenarnya mirip, karena murka mungkin juga diartikan sebagai amarah yang berlebihan. Sehingga, pengendalian diri dan kesabaran adalah dua sikap moderation dalam sikap-perilaku kita maupun emosi kita.

Comments

Popular posts from this blog

Count Your Blessings: Rainy Season is Coming, Things are Getting Better

Invasion Profile: Transition Zone

Petroleum Production System